Komentar Peserta RPL Bapa GKPS di Taman Mini Jakarta

Jakarta-Selaku ketua Bapa GKPS Bandung Timur saya datang ke RPL Beserta teman dari PDAM sebagai utusan Jemaat dan Resort. Yang kami tangkap dari hasil RPL masih belum maksimal program untuk memajukan GKPS secara umum dan Seksi Bapa secara khusus.

Jujur pimpinan seksi Bapa pusat tidak siap dengan kerangka kerja yang harus kita lakukan. Kita masih terjebak ke hal rutinitas tanpa memberi gambaran realisasi kerja yang seharusnya kita lakukan.

Seharusnya yang perlu kita bicarakan, bagaimana memotifasi seksi bapa, bagaimana pengalaman bapa dari tiap jemaat, bagaimana bapa harus berpikir dan bekerja, baik untuk ekonomi maupun pelayanan.

Sangat disayangkan banyak waktu yang dipakai untuk wisata di Ancol maupun di TMII sendiri, sehingga kosentrasi rapat jadi terganggu. Yang perlu kita perbaiki ke depan peserta rapat harus santun, harus mau mengikuti aturan RPL, harus punya pemikiran untuk memajukan sesama anggota GKPS, harus bisa menerima pendapat orang lain, jangan terjebak seperti suasasidang partai politik.

Dari beberapa teman yang punya keinginan untuk memajukan GKPS dan seksi bapa, marilah di RPL mendatang yang jadi tuan rumah Batam dan Riau kita tingkatkan kualitas dan kuantitas dari program kerja seksi bapa, kita berikan karya nyata bukan hanya bicara lantang dan yang terpenting harus semangat, karena GKPS dan Seksi Bapa "pasti bisa". Demikian kata Djuppang H Sinaga (Bapa GKPS Bandung-Suka Mulya).

Horas,tiba-tiba saya diminta memberi "ceramah" di RPL, sayakirimkan "draft"nya (masih berbentuk draft, semacam"sele-sele", kaya orang siantar), kiranya RPLdengannya sedikit bermakna. Apalagi persertanya banyakyang datang dengan BUS UMUM dari Siantar ke JAKARTA,kata mereka "50 jam non-stop", bah!.Tabe, Martin Sinaga.

Pokok-pokok pikiran Menghayati Panggilan Ke-imam-an di tengah Keluarga danMasyarakat Majemuk(Panggilan kaum Bapak dan kita semua)Oleh: pdt martin lukito sinaga1.

Sebagai titik awal membahas tema ini baik sekalikalau acuan mulai dari prinsip gereja Reformasi(Luther): semua kita yang percaya adalah imam-imam danraja dalam Kristus, seperti yang dikutip dari Luther(The Freedom of Christian); dan ini bertolak dari 1Petrus 2:9, "Kamu adalah...imamat yang rajani..", bahkankata Luther, "suatu kerajaan keimaman..." .

Kalau mengacupada Kel. 19:2 "kamu (bentuk plural) akan menjadibagi-Ku kerajaan imam", itu menunjuk seluruh orangpercaya, seluruh jemaat. Kita semua dengan demikiansederajat (laki-laki, perempuan, ibu, bapa, pendeta,awam, dstnya), dan dasar keimamam kita ialah olehkarena kita ditahbiskan -dan dianugerahi- menjadi imamdalam Kristus melalui baptisan.2. Maka, menjadi imam ialah suatu panggilan, suatutanggungjawab atau tugas, bukan menjadi hakekat Bapak(atau hakekat ibu, pemuda dan anak).

Tanggungjawabkeimaman itu terutama adalah pelayanan, dan kalau kitabelajar dari Perjanjian Lama (Ulangan 33:8-10), makatugas/pelayanan imam (yang berpusat di Bait Allah)ialah 1. Menafsir "Urim dan Tumim" (berarti: menemukankehendak Tuhan bagi kehidupan sekaerang ini), 2.Mewartakan Taurat (berarti mengkomunikasikan FirmanTuhan) dan 3. Membawa persembahan (berarti: berbagihidup bagi Tuhan dan sesama).

Ini karya yang tidakmudah, sebab itu dalam konteks sekarang berarti mestiada kemampuan: 1. Discernment teologis, lalu 2.Komunikasi Sabda dan 3. Pengembanganjemaat diakonia. 3. Jadi, panggilan imamat berjangkauan luas- dansemakin menarik kalau dicatat bahwa SEMUA WARGA JEMAATdiminta menghayati panggilan imamatnya, berarti itupersis dengan Kis. 15:1-33, dimama gereja Yerusalemsedang mencari jalan dan kesaksian, melalui seluruhanggota jemaat (ayat 22, "hole te ekklesia").

DalamAlkitab Septuaginta/ terjemahan Yunani, untuk ayatUlangan 7:6, "Engkaulah umat yang kudus", dipakaiistilah "laos hagios ei kurio". Dan yang sungguh menarik, laos adalah padanan kata inggris lay, yangartinya AWAM. Maka kita dapat katakan sekarang bahwaseluruh jemaat awam adalah yang dipanggil menjadi imamtersebut!

4. Maka, pelayanan kaum awam menjadi bentuk perutusankeimamam (dalam hal ini, khususnya Kaum Bapak). Disini kita masuk ke arah "gerakan parbapaon" kita:Parbapaon GKPS adalah gerakan kaum awam dalammenjalankan panggilan imamatnya di tengah dunia.

Kaumawam (kaum Bapak) adalah orang-orang yang palingmengerti situasi dunia nyata sehari-hari, dan karenamereka sedang mengemban panggilan imamat, berartimereka adalah ekspresi dari gereja di tengah dunianyata. Dan inilah inti "Parbapaon":

Bapalah kaum awamyang tahu persoalan dunia ini, sekaligus Bapalah Imamyang dipanggil agar ia memasuki dan menjadi saksigereja di tengah masyarakat. Sungguh bergembiramenjadi "Bapa yang awam namun imamat", sebab merekamenjadi titik perjumpaan antara dunia yang berat dankompleks ini dengan iman gereja yang hendak disaksikandi tengah dunia itu!

5. Dan rupanya, di Indonesia, kaum awam yangbersemangat sebagai imam, merekalah yang"menyelamatkan" wajah Kekristenan di sini. Sekadarmengambil contoh: Johanes Leimena, T.B Simatupang,ataupun SAM Ratulangie!

Dan tetaplah yakin bahwa GKPSakan pula diselamatkan oleh kaum awamnya, sebab-sekali lagi: anda tahu persoalan masyarakat yangpelik, tapi tidak tertelan karena anda dipanggilmenjadi imam! Dan perlu diingat bahwa Parbapaon GKPSmenneruskan garis Kongsi Laita, PSK dan SPI!

6. Tentu dipanggil dalam masyarakat majemuk, KAUM BAPAmembutuhkan langkah baru, dan langkah itu disebutinklusif, tidak eksklusif, dan Bapa-awam yang imamatakan pas mengerjakan langkah ini: EKLKUSIF:Kristus adalah Juruselamat, yang di luarkomunitas Kristen tidak selamat INKLUSIF:Kristus adalah Juruselamat, Ia bekerjamelampaui batas-batas EKSKLUSIF:Allah datang sebagai Hakim yang menghukumorang yang tak percaya INKLUSIF:Allah datang dengan kasih -dalam YesusKristus- yang mengundang dan menawarkan rahmat-NyaEKSKLUSIF:Gereja adalah persekutuan orang benar, yangdipisahkan dari dunia yang gelap.

Gereja bekerja untukmenobatkan orang lanINKLUSIF:Gereja adalah persekutuan orang-orang yangdupanggil untuk memberitakan "tahun rahmat Tuhan sudahdatang".

Gereja bekerja untuk berbagi harapan dankemurahan Allah yang diterimanyaEKSKLUSIF:Umat Kristen percaya pada ajaran keselamatanyang sungguh benar dan pasti, umat lain terkecoh dantersesat dalam agama/keyakinannyaINKLUSIF:Umat Kristen percaya pada Kristus yangmenganugerahkan kehidupan, umat lain menjalani imannyajuga di dalam pemeliharaan kasih Allah (yang dijaminoleh Kristus selaku kasih yang merangkul, bukanmemisahkan). Suatu saat perlu perjumpaan antara umatlain dengan Kristus. (Dikutip Dari members email barita simalungun.com)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama