Karya Tulis tentang Peranan Injil dalam Mencerdaskan Generasi Muda Kristen Simalungun

Oleh:Anike Karo-karo
Anike Karo-karo

Pemuda Berkarakter Kristus

JAMBI-Istilah “Injil” berasal dari bahasa Arab ingil,yang diturunkan dari bahasa Yunani evangeliun, berarti kabar baik. Secara luas, Injil diartikan sebagai berita baik, kabar suka cita, berita kesukaan, samahalnya dengan pengertian Injil di Alkitab. 

Didalam Alkitab, istilah Injil lebih diperkhusus yang dimaksudkan berita Tentang Kerajaan Allah, serta tentang keselamatan atas dasar Iman kepada Yesus Kristus. Penyebutan Injildi dalam Alkitabter letak pada 4 kitab pertama dalam Perjanjian Baru,yaitu ;Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. 

Kitab yang ditulis oleh keempat Rasul ini disebut Injil, karena menekankan aspek kehidupan tentang Sang Mesias, KristusYesus,serta menjelaskan tentang kehidupan Yesus dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Akan tetapi memiliki tujuan dan motivasi yang sama, yaitu mengabarkan kesukaan kepada setiap insan.Walau begitu,seluruh kitab didalam Perjanjian Baru merupakan berita Injil yang mengabarkan kesukaan dan berita kebenaran tentang FirmanAllah.

Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki dasar negara, yaitu Pancasila dan UUD1945.Dasar negara ini dibentuk bukan tanpa alasan, tetapi bertujuan untuk mencapai tujuan dan cita-cita bangsa,serta dijadikan sebagai pedoman hidup dalam bernegara dan bermasyarakat.

Setiap poin-poin yang terdapat di dalam Pancasila dan UUD1945 tentunya bertujuan untuk mengatur pola hidup masyarakat,supaya selalu patuh terhadap hukum. Begitu pula dengan Injil dan Firman yang Allah sampaikan kepada kita, umatNya.

Allah menginginkan kita untuk menaatinya, karena FirmanNya adalah pelita bagi kaki dan terang bagi jalan kita. Di dalam Injil Yohanes7:37-44,dijelaskan tentang Yesus yang mengatakan bahwa Ia adalah sumber air hidup,Sang Mesias, Juru slamat dunia.

Memasuki revolusi4.0,yang merupakan perkembangan dari revolusi industri, menjadikan segala sesuatu lebih cepat dan modern. Seiring berjalannya waktu pula, ada banyak perubahan yang terjadi,mulai dari pengembangan ilmu pengetahuan,teknologi,komunikasi,dan pola hidup masyarakat. Pola hidup inilah yang menentukan cara berpikir masyarakat, dalam bertindak dan memilih suatu pilihan.

Hal ini juga berdampak pula kepada para generasi muda, bagaimana para generasi penerus menyikapi perkembangan zaman yang semakin canggih ini. Persoalannya dalam kehidupan sekarang ini, apakah peran Injilbisa mencerdaskan kehidupan, khususnya paragenerasi muda Kristen Simalungun?

Tentu saja Injil sangat berperan,dalam cakupan kali initerkhusus bagi para pemuda atau generasi muda Kristen Simalungun. Melihat perkembangan saat ini, para pemuda Simalungun pun ikut terpengaruh pada perkembangan trend. 

Seperti yang bisa kita lihat, kebudayaan Simalungun saat ini hampir terkikis dengan kenyataan bahwa hanya sedikit pemuda yang ingin mengembangkannya. Ditandai dengan kurangnya pengetahuan pemuda yang luas mengenai visi dan misi Pekabaran Injil untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat.

Hal ini juga dipengaruhi oleh globalisasi yang menjadikan para pemuda Simalungun malu dan tidak percaya diri untuk menunjukkan kebudayaannya sendiri dan takut disebut ‘kampungan’oleh teman-teman sebayanya.

Pada kenyataannya, sudah banyak para pemuda yang menerima tentang berita kesukaan, yaitu Injil tersebut, akan tetapi belum dilaksanakan dengan baik.

Tampak bahwa Injil dan berita kesukaan tersebuthanya ‘masuk" telinga kiri, keluar telinga kanan’.Padahal Injil sangat berperan dalam membentuk hati dan mendidik akal budi. Itulah sebabnya mengapa seluruh Gereja dan Lembaga Pendidikan Kristen memiliki visi dan misi yang sama,yaitu salah satunya mengajarkan para generasi untuk memiliki sikap dan karakter seperti Kristus.

Kristus telah menunjukkan diriNya bukan hanya sebagai pendengar Firman, akan tetapi sebagai pelaku Firman pula. Ia juga mau merendahkan diri Nya sebagaimana layaknya manusia lainnya, yaitu menjadi
‘pelayan’di Ladang Allah.

Dengan mengenal Injil, para pemuda mestinya memiliki sikap takut akan Tuhan yang menjadikan mereka pribadi yang bijaksana dan mampu menyikapi perubahan yang terjadi. Pemuda yang telah mengenal Injil pastinya tahu bahwa Yesus telah melakukan seluruh perintah Allah Bapa, memperlihatkan perbuatan dan sikap Yases dengan Buah-buah Roh, dan masih banyak teladan yang bisa kita ambil dari sikap KristusYesus.

Mengingat tentang teladan, Firman Tuhan mengajarkan para pemuda untuk menjadi terang dan garam dunia.Apa artinya? Menjadi terang artinya bisa menjadi pemuda pembawa berita kesukaan (Injil) dan menyebarluaskan tentang kebenaran Firman Allah.

Begitu pula menjadi garam, bisa dilihat di dalam kehidupan kita, garam memiliki peran yang sangat penting. Menjadi garam dunia, yang berarti memberi dampak dan pengaruh baik bagi lingkungan sekitar.

Allah ingin para pemuda Kristen bisa membawa teladan dimanapun berada, menunjukkan identitas diri sebagai warga Kristen. Serta Allah menginginkan seluruh pesanNya di dalam Injil bisa mencerdaskan kehidupan manusia, termasuk para pemuda Simalungun.

Diera sekarang, tentunya dibutuhkan generasi yang berkualitas guna mencapai cita-cita Bangsa. Apakah cukup pemuda hanya memiliki intelektual dan kreativitas yang tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan pengetahuan spiritual yang baik?

Tentunya tidak cukup, karena sudah sepatutnya kita bersyukur kepada Allah atas berkatdan karuniaNya. Berita kesukaan tentangNya sangatlah penting guna menuntun pemuda tetap dijalan yang benar dan mengajarkan untuk hidup takut akan Tuhan.

Takutakan Tuhan akan membawa pemuda mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.Serta tetap menunjukkan moral-moral Kristiani dimanapun berada, khususnya dalam mencapaicita-cita.

Dengan dimilikinya tingkah laku dan pengetahuan spiritual yang baik,maka pemuda akan bangkit dalam persekutuan,tidak hanya persekutuan di gereja, tetapi juga di lingkungannya. Ketika seorang pemuda
telah mengetahui,mengenal,mendalami,dan mengalami dampak dari Injil tersebut, maka ia dengan bersuka melakukan tritugas panggilan gereja. Seperti namanya,ada 3 tugasu tama dalam gereja,yaitu;Koinonia (bersekutu),Marturia (bersaksi), dan Diakonia (melayani).

Walaupun berbeda makna, tetapi memiliki 1 tujuan, yaitu mengabarkan Injil seperti apa yang telah dilakukan Kristus Yesus ketika Ia datang ke dunia. Melakukan tritugas panggilan gereja tersebut memanglah tidak mudah, khususnya bagi para pemuda.

Akan tetapi jika seorang pemuda telah mengetahui tentang berita kesukaan tersebut, tentulah ia harus melakukannya dengan tulus hati dan bersukacita. Disinilah peran Gereja Kristen Protestan Simalungun(GKPS) sebagai organisasi gereja dengan unsur Simalungun untuk membangkitkan semangat parapemuda.

Sebab Injil sangatlah penting dalam mencerdaskan kehidupan generasi Simalungun supaya kebudayaan dan adat Suku Simalungun juga tak terkikis. Menggerakkan para pemuda Simalungun,dengan mengadakan kegiatan digereja seperti; Pendalaman Alkitab, Ibadah Persekutuan, Kathekisasi, dan Pengembangan Budaya Simalungun.

Sehingga dengan beberapa cara tersebut, para pemuda Simalungun tetap mengetahui apa maksud dan tujuan Allah memberikan Injil tersebut agar para pemuda juga dapat memahami dan memaknai adat dan kebudayaan Simalungun.

Semoga Injil yang telah kita terima, tidak memudar begitu saja, dan bisa menjadikan para pemuda Simalungun terus berakar, bertumbuh, berbuah, dan berkarakter Kristus. Selamat Pesta Olob-Olob GKPS, 117 tahun Injil di Simalungun. TuhanMemberkati. (Juara III/PGKPS Jambi)

Catatan: Tulisan ini asli belum ada pengeditan oleh Redaksi dan tulisan ini sudah dinilai oleh Juri Pesta Olob-olob J-117 Injil di Simalungun Tingkat GKPS Resort Jambi September 2020)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama