Refleksi Perayaan HUT ke-32 GKPS Jambi

GKPS Jambi tetap konsisten membina anak-anak dan generasi muda dalam pelestarian seni - budaya Simalungun. Anak-anak Sekolah Minggu GKPS Jambi menampilkan tarian (tortor) Silatalari pada Hiburan Pesta HUT GKPS Jambi ke 32, Minggu 26 April 2015. (Foto : Asenk Lee Saragih)

Berpacu Meningkatkan Partisipasi Warga Jemaat
dalam Kegiatan Pelayanan



Oleh : St. Radesman Saragih, S.Sos


(Foto Lengkap Acara HUT GKPS Jambi Ke 32 Klik Disini) 

Hari Ulang Tahun (HUT) merupakan hari yang paling istimewa bagi setiap orang karena hari ulang tahun menjadi tonggak sejarah bagi orang tersebut dalam perjalanan hidupnya. Karena itu setiap orang merayakan ulang tahun dengan suka cita, terlepas dari besar – kecilnya acara perayaan ulang tahun tersebut.

Suasana suka cita seperti itulah tentunya yang dirasakan Jemaat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi ketika Jemaat GKPS Jambi genap berusia 32 tahun April 2015 ini. Berkat rasa suka cita tersebut, Jemaat GKPS Jambi pun merayakan pesta HUT ke-32 GKPS Jambi pada ibadah Minggu, 26 April 2015.

Perayaan HUT ke-32 GKPS Jambi tersebut memang cukup sederhana karena tak ada kegiatan perlombaan-perlombaan dan pentas hiburan meriah. Namun peringatan HUT ke-32 GKPS Jambi memiliki makna tersendiri bagi Jemaat GKPS Jambi yang mulai 2015 dipimpin oleh Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Jambi yang baru berjiwa muda. Melalui perayaan HUT GKPS Jambi tahun 2015, seluruh jemaat dan majelis GKPS Jambi diajak merenungkan perjalanan panjang GKPS Jambi membawa Pekabaran Injil (PI) di rantau orang.

GKPS Jambi yang berdiri 1 April 1983 dan diresmikan 26 April 1986 kini telah menjadi Gereja yang cukup dewasa. Menapaki perjalanan waktu selama 32 tahun, cukup banyak aral rintangan yang dihadapi dalam misi Pekabaran Injil yang dilaksanakan GKPS Jambi.

Pengantar Jemaat St Radesman Saragih S Sos
Akan tetapi semuanya itu bisa terlewati berkat teguhnya iman dan kebersamaan jemaat GKPS Jambi melaksanakan tugas panggilannya untuk bersekutu, bersaksi dan melayani. Bila ditelusuri jauh ke masa lalu, tantangan yang dihadapi jemaat GKPS Jambi dalam membangun ikatan persekutuan yang kokoh hingga saat ini tentunya cukup berat. Pada awalnya GKPS Jambi hanya memiliki belasan pelayan (parhorja kuria), sehingga pelayanan jemaat masih sangat terbatas. 

Namun di tengah keterbatasan itu GKPS Jambi terus maju, berjuang membangun persekutuan dan meneruskan PI tanpa kenal rasa lelah. Perjuangan itu pun telah membuahkan hasil yang membanggakan. Keberhasilan itu sedikitnya bisa kita lihat dari perkembangan wilayah pelayanan GKPS Jambi selama 32 tahun ini. 

GKPS Jambi yang selama ini menjadi gereja induk GKPS Resort Jambi kini telah mekar menjadi tiga resort. Sepuluh tahun lalu, GKPS Resort Jambi telah berhasil memekarkan diri menjadi dua resort, yakni GKPS Resort Jambi dan GKPS Resort Palembang. 

Kemudian mulai Minggu, 20 November 2011 GKPS Resort Jambi juga telah dimekarkan menjadi dua resort dengan GKPS Resort Muarabungo. Bersamaan dengan itu Jemaat GKPS Jambi juga telah dimekarkan menjadi dua jemaat, yakni GKPS Jambi dan GKPS Persiapan Tanah Kanaan Kota Jambi, 23 Oktober 2011.

Mantan Pengantar Jemaat GKPS Jambi St RK Purba (kiri)didampingi anggota Majelis Jemaat GKPS Jambi, Sy Ir VM Purba (tengah) dan sesepuh GKPS Jambi, St A Saragih (kanan) JBS Sumbayak (kanan) mengikuti ibadah Pesta Olob-olob 109 Tahun Injil di Simalungun se-Resort Jambi, Minggu, 30 September 2012. (Foto: Warna/Rds)


Tugas Belum Berakhir

Terlepas dari berbagai kekurangan dalam pemekaran GKPS Jambi menjadi tiga resort itu, yang jelas, GKPS Jambi telah mampu melaksanakan tugas panggilan untuk Pekabaran Injil di tanah perantauan ini. Tugas tersebut tentunya belum berakhir. Pasca pemekaran resort dan jemaat, tugas panggilan bagi jemaat GKPS Jambi di masa mendatang masih menghadang. 

Pendeta GKPS Resort Jambi, Pdt  JP Tamsar STh pada ibadah Pesta HUT ke-32 GKPS Jambi, Minggu (26/4/2015) mengatakan, tugas panggilan Gereja untuk mengabarkan Injil dan bersaksi tentang Kristus tidak akan pernah berakhir dan tidak akan bisa berkahir. Tugas tersebut harus terus dilanjutkan, betapa besar pun aral rintangan yang dihadapi. 

Kalau selama ini tugas pengembangan sayap pelayanan GKPS Jambi ke Sumatera Selatan dan Bungo sudah bisa dilakukan, maka untuk masa mendatang, tugas panggilan pelayanan GKPS Jambi sudah saatnya diarahkan ke lingkungan warga Jemaat GKPS Jambi sendiri. 

Artinya, kalau selama ini gereja kita menitik-beratkan pelayanan pada perluasan wilayah pelayanan melalui pemekaran, maka dimasa mendatang, gereja kita sudah harus memperhatikan pelayanan ke tengah-tengah keluarga para warga jemaat. 

Pelayanan ke tengah-tengah keluarga tersebut penting guna meningkatkan partisipasi warga Jemaat GKPS Jambi dalam setiap kegiatan pelayanan gereja. Selama ini, partisipasi jemaat mengikuti berbagai kegiatan gereja kita belum maksimal.

Sebagai gambaran, pada tahun 2014, jumlah anggota jemaat yang datang beribadah minggu hanya rata-rata 102 orang atau atap 25,44 % dari 401 orang anggota jemaat dewasa dan pakon pemuda. Kehadiran anggota jemaat pada partonggoan rata-rata 116 orang atau 28,97 % dari 401 anggota jemaat. Anggota jemaat yang hadir pada Synode Jemaat hanya  59 – 73 orang (14,71 % sampai 18,20 %).

Masih rendahnya partisipasi jemaat dan majelis dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pelayanan di GKPS Jambi ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Jambi periode 2015 – 2020. Berbagai terobosan harus bisa dilakukan agar segenap warga jemaat dan majelis peduli terhadap seluruh kegiatan pelayanan di tengah gereja. 

Terobosan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan partisipasi jemaat dan majelis dalam pelayanan di tengah gereja di masa mendatang antara lain, peningkatan kepedulian dan perhatian terhadap berbagai pergumulan warga jemaat.

Kemudian perlu juga ditingkatkan kebersamaan di tengah jemaat dan majelis. Untuk meningkatkan kebersamaan tersebut, perlu diberi peluang kepada segenap warga jemaat dan majelis memberikan kontribusi dalam pelayanan sesuai dengan daya kreasi dan talenta masing-masing. 

Tidak boleh lagi ada pembatasan-pembatasan kepada warga jemaat dan majelis mengaktualisasikan daya kreasi mereka dalam pelayanan gereja sesuai talenta masing-masing sepanjang daya kreasi tersebut mampu membangkitkan semangat kebersamaan, partisipasi dan jiwa religius jemaaat maupun majelis. 
Tantangan Bersama 

Cita – cita tersebut ini tentunya menjadi tantangan bagi segenap warga jemaat dan mejelis jemaat GKPS Jambi. Partisipasi anggota jemaat dalam setiap kegiatan Gereja kita perlu dimaksimalkan agar GKPS Jambi bisa menjalankan tugas panggilannya untuk memperhatikan seluruh warga jemaat.
Untuk itu Jemaat GKPS Jambi harus semakin mampu memperdulikan kehidupan setiap warga jemaat. Baik kehidupan ekonomi, sosial, budaya, terlebih kehidupan kerohanian jemaat. 

Jemaat GKPS Jambi telah lama memiliki Badan Diakonia Sosial (BDS) untuk mengemban misi peningkatan kepedulian terhadap setiap keluarga di lingkungan Jemaat GKPS Jambi tersebut. Nah, kini tinggal menggelorakan semangat persekutuan, keasksian dan pelayanan. 

Semangat untuk melaksanakan Tri Tugas Panggilan Gereja itu hanya bisa dilakukan jika seluruh warga jemaat dan majelis jemaat GKPS Jambi mampu meningkatkan ikatan dan rasa kekeluargaan di tengah persekutuan jemaat. Melalui keeratan ikatan kekeluargaan itu, segenap warga jemaat akan semakin saling memperhatikan dan saling menolong, sehingga tidak ada warga jemaat yang terabaikan lagi dalam pelayanan di GKPS Jambi. 

Bekal untuk mencapai cita-cita tersebut tentunya cukup besar, jumlah warga jemaat yang semakin banyak (kini 185 KK/sekitar 587 jiwa), jumlah pelayan yang mencukupi ( dua orang pendeta, 16 orang sintua dan 31 orang syamas ditambah pengurus seksi-seksi), sarana dan prasarana Gereja yang memadai. Dan yang lebih penting, Jemaat GKPS Jambi tetap dianugerahi Tuhan Allah semangat persekutuan yang baik. 

Untuk itu, seperti keluarga yang memberikan perhatian khusus pada anggota keluarga yang berulang tahun, demikianlah kiranya GKPS Jambi bisa memberikan perhatian khusus terhadap seluruh warga jemaat tanpa pilih kasih, tanpa pandang bulu. Dengan demikian GKPS Jambi akan bisa menjadi gereja pembawa berkat dan peduli bagi kita semua. Dirgahayu GKPS Jambi ke-32. Tuhan memberkati. ***











Taur Simbandar : Pdt Kurnia CD Br Girsang dan Sy Asi M Damanik SE dan Parsulim Aris Saragih (PGKPS Jambi) Tampil Memukau.


Pdt Kurnia CD br Girsang STh











Moses Juneri Saragih Manihuruk Mengenakan Pakaian Adat Simalungun.









Trio PGKPS Jambi : Ronny Saragih, Ronald Purba, Aris Saragih.


Sintua Yang Ditahbiskan (Kiri Ke Kanan) St NE Br Sumbayak, St R Br Purba, (Pdt JP Tamsar STh), St Meslan Saragih SH, St F Sipayung.Foto-foto Asenk Lee Saragih.
















Post a Comment

Lebih baru Lebih lama