Puluhan Kilometer Jalan Lintas Siantar-Pematang Raya Butuh Drainase Permanen

Panei Tongah, Sauhur



Drainase Alami : Jalan provinsi lintas Siantar-Simalungun tepatnya di Kecamatan Panei hingga kini masih memiliki drainase alami. Butuh pembangunan drainase permanen agar jalan tersebut tetap terjaga dan tidak mengganggu pengendara saat musim hujan tiba, Kamis (5/1/12). Foto sauhur/asenk lee saragih


Memasuki Kabupaten Simalungun dari Simpang Dua Pematang Siantar tujuan Pematang Raya, Ibukota Kabupaten Simalungun, kita bisa melihat suburnya tanaman pangan (padi, jagung) yang dapat menyejukkan mata memandang. Kita juga bisa melihat jalan provinsi lintas Sumatera itu mulus disepanjang jalan. Namun ada satu yang mengundang perhatian saat melihat kondisi jalan tersebut.

Adalah drainase (saluran air atau got) sisi kanan kiri jalan yang belum memadai. Puluhan kilometer drainase dari Simpang Dua Siantar menuju Ibukota Kabupaten Simalungun, Pematang Raya belum dibangun permanen. Hampir disepanjang jalan drainase masih mengandalkan tanggul penahan sawah yang berada di sepanjang jalan.

Bahkan sebagian jalan, drainasenya adalah saluran irigasi petanian yang khusus buat persawahan. Hal itu tampak di Kecamatan Panei hingga ke Panei Tongah. Sepanjang jalan itu tidak ditemukan bangunan drainase yang permanen.

Jika musim hujan tiba, air akan meluber hingga ke jalan, sehingga dapat merusak jalan serta mengganggu arus kenderaan. Keberadaan seperti itu sudah terjadi bertahun-tahun. Drainase jalan provinsi lintas Siantar-Simalungun sudah sepatutnya dibangun permanen guna menjaga kondisi jalan agar tetap mulus.

Demikian pengamatan kasat mata penulis saat menelusuri jalan provinsi lintas sumatera (Simpang Dua Siantar-P Raya,Simalungun) Kamis 5 Januari 2012 lalu. Kondisi jalan memang tampak mulus, namun tidak didukung dengan drainase yang baik permanen.

“Jika musim hujan tiba, rumah kami juga sering mengalami banjir karena air dari jalan meluber ke selokan pinggir jalan. Tidak adanya drainase yang permanen, membuat air yang diselokan itu meluber hingga ke pekarangan rumah,”ujar Menri Manik, warga Desa Gurgur, Kecamatan Panei kepada penulis, Minggu (8/1/12).

Menurut Menri Manik yang juga pegawai honorer di Dinas Pengairan Kabupaten Simalungun itu, sejak adanya jalan provinsi lintas Siantar-Simalungun-Karo itu, tidak pernah ada pembangunan secara khusus untuk drainase.

Disebutkan, Pemerintah Kabupaten Simalungun harus mengusulkan kepada Dinas PU Provinsi Sumatera Utara (Sumut) agar segera membangunan drainase sepanjang jalan Simpang Dua Siantar hingga ke P Raya. Jika hal itu tidak segera di bangun, dikwatirkan dapan merusak kondisi jalan yang telah ada.

“Perbaikan jalan tidak diimbangi dengan pembangunan drainase. Sehingga kondisi jalan cepat rusak karena tepi jalan longsor. Disejumlah titik sepanjang jalan banyak ditemukan pinggir jalan longsor akibat guyuran air hujan,”kata Menri Manik.

Hal senada juga dikatakan Eben E Damanik, warga Desa Rawang, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. Pembangunan drainase di jalan provinsi lintas Siantar-P Raya (Simalungun) sudah mendesak. Karena setiap musim hujan tiba, air meluber hingga kejalan.

Roboh : Bangunan tanggul penahan jalan di Desa Rawang, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun roboh. Padahal menurut warga sekitar, bangunan itu baru dibangun tiga bulan lalu. Tidak adanya drainase di sepanjang jalan itu membuat air mengikis bangunan itu hingga roboh. Tampak kenderaan angkutan umum saat melintas di jalan tersebut, Kamis (5/1/12). Foto sauhur/ asenk lee saragih


Menurutnya, ada juga pembangunan tanggul jalan di Desa Rawang yang baru dibangun tiga bulan, sudah hancur. Pembangunan sejumlah tanggung penahan tanah pinggir jalan di jalan provinsi lintas Siantar-Simalungun sudah ada disejumlah titik. Seperti di Kecamatan Panei Tongah dan Kecamatan Panei. Namun kualitas atau bestek bangunan kurang dijamin ketahanannya.

“Saya selaku warga Simalungun, resah dengan buruknya drainase jalan provinsi tersebut. Seharusnya Pembak Simalungun melalui Dinas PU Simalungun bisa mengajukan pembangunan drainase tersebut ke PU Provinsi Sumut. Pembangunan drainase itu sangat penting guna kenyamanan pengendara serta permukiman warga di sepanjang lintasan jalan provinsi tersebut,”katanya. asenk lee saragih(TULISAN INI TELAH DIMUAT DI MAJALAH SAUHUR SIMALUNGUN EDISI 23 MARET-APRIL 2012 HALAMAN 20-21).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama