Ajis Napitu, Pedagang Sayur Kreatif Yang Tidak Menyerah Dengan Usia

Cerita Dari Desa

Sipoldas, Sauhur


Ramah : Ajis Napitu (baju hijau topi hitam) saat melayani pelanggan dengan ramah saat singgah di Desa Sipoldas, Kecamatan Panei Tongah, Kabupaten Simalungun, Jumat 6 Januari 2012 pagi. Foto-foto sauhur/ asenk lee saragih


Pagi itu, Jumat 6 Januari 2012, Desa Sipoldas, Kecamatan Panei Tongah, Kabupaten Simalungun tampak cerah dengan udara pagi yang segar. Ditengah warga menikmati suasana pagi dengan udara segar, melintas sebuah Mobil Suzuki Carry warga merah hati dengan palat nomor BK 510 LW. Disaat mobil tersebut melintas, kerap mengeluarkan lagu-lagu Batak dari sebuah speaker toa yang dibuat di atas mobil bagian depan.

Disaat lagu-lagu Batak terdengar nyaring, sejumlah warga menyetop mobil tersebut dan mengerumuninya. Ternyata mobil yang melintas setiap pagi itu adalah penjual kebutuhan makanan (sayuran, ikan, tahu, tempe dan jenis bumbu-bumbu rempah) milik Ajis Napitu (62) warga Desa Tigaras, Kabupaten Simalungun.

Pria yang kerap mengenakan topi kupluk ini tergolong manusia kreatif walau usia tak lagi muda. Dirinya tidak kehabisan akal guna melakoni usaha yang dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Dengan bermodalkan sebuah mobil yang tergolong tua, suami dari br Simanjuntak ini menggeluti pedagang sayuran keliling bermobil.

“Ini sudah saya geluti selama lima tahun. Saya belanja sayuran, ikan segar, tempe, tahu bubum-bumbu rempah dan kebutuhan masak lainnya di Pajak Horas Siantar setiap pagi. Kemudian dari Simpang Dua Siantar mulai menjajakan dagangan di sepanjang jalan yang dilintasi. Disetiap permukiman penduduk selalu singgah. Di Sipoldas ini sudah punya langganan, jadi selalu berhenti di Sipoldas ini,”ujar ayah dari 9 anak dan 8 cucu ini saat bincang-bincang dengan penulis Sipoldas 6 Januari 2012 lalu.

Ajis Napitu tergolong manusia yang tangguh. Betapa tidak memasuki usia yang ke 62 tahun, dirinya masih segar bugar mengemudikan mobil dagangannya setiap hari. Dirinya sudah harus berangkat pada pukul 04.00 WIB dari Tigaras ke Siantar untuk belanja barang dagangan. Hal itu dilakoninya setiap hari.

“Anak saya 7 orang di Siantar dan dua orang tinggal bersama kami di Tigaras. Belanja di Siantar saya dibantu anak saya. Kemudian barang dagangan di jual sepanjang jalan dari Simpang Dua Siantar hingga berakhir di Tigaras,”ujarnya.

Ajis Napitu mengaku senang dengan profesi yang dia geluti. Dari hasil usaha jualan sayuran kenderaan keliling, dirinya bisa mengantongi untung bersih setiap harinya Rp 30.000. Baginya untung Rp 30 ribu, sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan rumah tangganya.

Mobil Suzuki Carry warga merah hati dengan palat nomor BK 510 LW

“Untung segitu sudah bersih. Modal belanja, biaya beli bensin mobil, makan dan rokok sudah dapat, Rp 30.000 itu bersih disetor kepada istri. Usaha dagangan sayuran keliling ini cukup menjanjikan. Karena setiap desa yang dilewati, setidaknya lebih dari 12 desa, mempunyai langganan. Kadang ada juga pelanggan yang pesan apa yang dibeli esok harinya,”katanya.

Menurut Ajis Napitu, profesi yang digelutinya muncul dari idenya sendiri saat melihat mobilnya yang kerap parker di rumah karena tidak ada kegiatan selain bertani di Tigaras. Kemudian dorongan dari anak-anaknya membuat idenya itu jadi kenyataan.

“Sekarang ini harus kreatif, jangan lagi menunggu lowongan kerja. Sekarang harus buat lapangan pekerjaan sendiri, seperti yang saya lakukan ini. Untung tidak begitu besar, tapi cukup untuk melepas biaya kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Walau sudah usia tak lagi muda, saya tetap tegar dan bersemangat menjalankan profesi ini demi pelanggan saya yang setia menunggu saya setiap paginnya,”katanya.

Usaha yang dilakukan kakek dari 8 cucu ini, memang tergolong langka, khususnya di Kabupaten Simalungun. Namun karena sulitnya mencari nafkah, muncul ide kreatif seperti yang dilakoni Ajis Napitu. Semoga muncul-Ajis-Ajis muda di Kabupaten Simalungun pada khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya, yang memiliki ide kreatifitas dalam membuka lapangan pekerjaan sendiri.

Usai melayani pelanggannya di Desa Sipoldas, Ajis Napitu, Jumat 6 Januari 2012 lalu, dirinya kembali mengeraskan lagu-lagu Batak dari speaker toa mobilnya sembari menuju pelanggan lainnya di lintasan Desa Sipoldas-Tigaras. Semoga usaha Ajis Napitu semakin maju. (asenk lee saragih).TULISAN INI TELAH DIMUAT DI MAJALAH SAUHUR SIMALUNGUN EDISI 23 MARET-APRIL 2012 DI HALAMAN 23.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama