Bupati Simalungun dan GKPS Panen Jagung Perdana di Raya

Foto. Situs Pemkab Simalungun.

Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM dan pengurus GKPS Kongsi Laita Sondi Raya,melaksanakan panen perdana jagung program lembaga mandiri mengakar di masyarakat (LM3).

Di acara yang dihadiri sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Simalungun itu, Bupati mengharapkan masyarakat di Kecamatan Raya untuk mengembangkan pertanian di daerah pinggiran,untuk mendukung percepatan ibukota Kabupaten Simalungun itu sebagai pusat kota.

Lahan pertanian yang ada saat ini di Sondi Raya tandas Bupati diharapkan diberdayakan masyarakat untuk pembangunan sarana dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mewujudkan daerah itu sebagai kota baru sekaligus ibukota Kabupaten Simalungun.

Selanjutnya Bupati menyampaikan, saat ini ribuan PNS di lingkungan Pemkab Simalungun kesulitan mendapatkan tempat tinggal atau rumah kontrakan di Sondi Raya,bila kondisi itu dimanfaatkan masyarakat setempat untuk membangun rumah kontrakan di lahan yang selama ini ditanami tanaman perkebunan,akan memberikan peluang untuk peningkatan perekonomian masyarakat,sekaligus pengembangan ibukota Simalungun itu sebagai kota baru.

Karena itu Bupati sangat mengharapkan dukungan masyarakat di Kecamatan Raya,untuk mengembangkan pertanian di daerah pinggiran sehingga nantinya sentra-sentra pertanian tidak lagi berada di pusat kota.

Sementara itu Ketua LM3 GKPS Kongsi Laita,Daswinson Saragih mengatakan,jagung yang dipanen merupakan bantuan dari Departemen Pertanian RI,dan ditanam oleh para ibu dan bapak GKPS di lahan seluas lebih kurang 15 hektar.

Daswinson menambahkan,hasil produksi jagung yang ditanam,sesuai dengan ubinan yang dilakukan dengan Dinas Pertanian mencapai 8,2 ton jagung kering per hektar,dan dengan harga jual Rp 2500 per kilogram petani memperoleh keuntungan sekitar Rp 14 juta per hektar.

Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Pemkab Simalungun,Amran Sinaga melaporkan program LM3 merupakan usaha pemerintah melalui Departemen Pertanian untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan tanaman agrobisnis yang dilakukan dengan pola kemitraan antara kelompok tani dan lembaga keagamaan.(Suber HU BATAKPOS).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama