Pemerintah Kabupaten Simalungun dinilai kurang menghargai pekerja seni budaya Simalungun. Pekerja Seni Simalungun selalu dinomor sepatukan dalam penganggaran serta pembinaan seni, budaya Simalungun. Hal ini tampak dari kurangnya minat pelaku Seni Simalungun dalam kegiatan budaya yang dilaksanakan Kabupaten Simalungun.
Demikian dikemukakan dua putri pelaku seni Simalungun, Rosmaulina Saragih dan Rinta Saragih Garingging kepada Sauhur disela-sela penilian lomba Taur-taur Simbandar, Marsulim, Tarian, Marsordam di PRB di Parapat Desember 2008 lalu.
Menurut keduanya, pemerintah hingga kini kurang menghargai pekerja seni Simalungun. "Kita pekerja seni masih minim penghargaan, khususnya dalam anggaran pembinaan Seni, Budaya Simalungun. Namun demikian kita tetap peduli dan berkorban demi majunya Seni, Budaya Simalungun dinegeri sendiri,"ujar Rosmaulina. (Asenk Lee Saragih)
Demikian dikemukakan dua putri pelaku seni Simalungun, Rosmaulina Saragih dan Rinta Saragih Garingging kepada Sauhur disela-sela penilian lomba Taur-taur Simbandar, Marsulim, Tarian, Marsordam di PRB di Parapat Desember 2008 lalu.
Menurut keduanya, pemerintah hingga kini kurang menghargai pekerja seni Simalungun. "Kita pekerja seni masih minim penghargaan, khususnya dalam anggaran pembinaan Seni, Budaya Simalungun. Namun demikian kita tetap peduli dan berkorban demi majunya Seni, Budaya Simalungun dinegeri sendiri,"ujar Rosmaulina. (Asenk Lee Saragih)
Posting Komentar