Sosok
Willy Silalahi
Suara emas Willy Silalahi (mantan personil Trio Lasidos Plus, Axido Trio) kini tidak lagi sekedar cari materi. Hadir di acara gereja dan menyumbangkan beberapa lagu untuk dilelang, merupakan keterpanggilan Willy Silalahi sebagai sumbangsihnya untuk rumah Tuhan.
Dalam rangka Pesta Jubileum 105 Tahun Injil di Simalungun tingkat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Resort Jambi, baru-baru ini di GKPS Jambi, Willy Silalahi mampu menggugah jemaat GKPS se Resort Jambi dan undangan untuk menyumbang dalam lelang lagu Batak Simalungun dan Tapanuli yang dilantunkannya.
Kepiawaian pria batak kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara 05 Agustus 1953 ini menggugah simpati jemaat untuk menyumbang melalui lelang lagu dan barang, sudah terbukti di Jambi. Sumbangsih terhadap Gereja dilakukannya dengan talenta yang dimilikinya.
“Saya ingin berbuat untuk gereja, tidak terkecuali untuk GKPS. Istri saya boru Simarmata asal Simalungun. Kehadiran saya bersama istri di GKPS Jambi dalam pesta Olob-olob GKPS Resort Jambi, merupakan sumbangsih saya terhadap gereja. Saya tidak mematok harga, hanya sekedar biaya transport. Sudah saatnya saya berbuat banyak untuk Gereja melalui talenta yang diberikan Tuhan,”kata suami Yuliati br Simarmata ini kepada Batak Pos di Jambi baru-baru ini.
Willy Silalahi yang kini gabung di Axi Trio (Willy Silalahi, Royal Sitorus dan John A Silitonga) dalam waktu dekat akan mengeluarkan album baru yang berjudul “Ilu di Langgatan”.
Karier Pop Batak
Karier Willy Silalahi di dunia tarik suara sudah dimulai sejak tahun 70an. Awal pertamanya menyanyi bersama Trio Friendship, Trio Lasidos Plus, Trio Axido dan kini bersama Axi Trio.
Eksistensi Willy Silalahi di dunia tarik suara Pop Batak Tapanuli terus mengalir hingga era sekarang. Dirinya tidak meresa tersingkirkan dengan hadirnya penyanyi-penyanyi Batak muda dan berkualitas.
Menurut ayah dari dua anak ini (Andre W Fernando dan Ananda Verani), dirinya bangga dengan banyak muncul penyanyi Trio Batak. “Banyak juga Trio Batak yang bagus. Tapi tidak sedikit juga Trio Batak yang tidak berkualitas, muncul hanya sekali rekaman. Rekaman kedua sudah hilang,”ujarnya.
Willy Silalahi saat tampil memukau di GKPS Jambi.
Potensi perkembangan penyanyi-penyanyi Batak dengan lagu-lagu Batak, menunjukkan bahwa masyarakat Batak di seluruh pelosok tanah air hingga dunia sangat mencintai dan merindukan lagu-lagu Batak dan penyanyi Batak.
Hingga kini suara emas Willy Silalahi tetap abadi bagi penggemarnya hingga kini. Kerinduan masyarakat Batak terhadap suara Willy Silalahi tetap memiliki pangsa pasar. Hadirnya album baru “Axi Trio” sangat dinanti-nanti masyarakat Batak di seluruh tanah air.
Masa Lalu
Percayakah anda, dalam dunia tarik suara, disamping kemampuan olah vocal dan kekompakan dalam bergroup, ada faktor lain yang cukup dipertimbangkan untuk dikenal dan dikenang orang terutama fans masing masing.
Trio Lasidos Plus dan Axsido Trio memiliki banyak faktor tersebut. Disamping mereka piawai dan saling bertanggung jawab atas vocal masing masing, ketiga personil ini sepertinya mempunyai “aura” hidup sebagai entertainer sejati.
Hal itu tampak jika mereka menaiki panggung untuk bernyanyi. Sebagai contoh, dalam panggung yang sama sebelumnya kita telah melihat dan mendengar penyanyi lain menyanyikan beberapa lagu dan kita anggap penyanyi tersebut telah memuaskan pendengaran dan penghilatan kita.
Tetapi jika tampil ini tampil kembali setelah penyanyi yang kita sebut bagus tadi, maka kita akan dapat dengan cepat mengatakan bahwa sebenarnya penyanyi tadi masih kurang baik dibanding dengan penampilan Trio Lasidos Plus dan Axido Trio. Magnet kedua trio itu pula yang mau dibawa Willy Silalahi dalam Axi Trio tahun ini.
Personil Trio Axido (Willy Silalahi, Tony Simarmata dan Joel Simorangkir) khusus Joel Simorangkir sering berkarir sebagai solois. Karena sesuatu hal, Trio ini tidak dapat bertahan lama dan hampir dipastikan para penggemarnya tidak akan melihat penampilan mereka lagi dalam nama Trio Axido.
Dalam mengarungi samudra dunia tarik suara yang luas, banyak menghadapi tantagan. Era tahun 1986 Trio Axido ini menemui jalan buntu alias memilih jalan masing-masing.
Banyak penggemar merasa kehilangan trio ini. Informasi penyebab bubarnya Trio Axido hilang bagaikan ditelan bumi. Tidak ada yang tau persis apa penyebab utama bubarnya trio itu. Termasuk Willy Silalahi tidak mau menyuarakan bubarnya Trio Axido tersebut.
Sementara itu, untuk melestarikan nama Trio Lasidos, Bunthora Situmorang bergabung dengan penyanyi yang sudah punya nama yakni Joel Simorangkir dan Willy Silalahi dengan nama “Trio Lasidos Plus”. Trio ini tidak bertahan lama.
Lantunan suara Willy Silalahi dengan Trio Lasidos Plus ini tidak terdengar lagi. Willy sempat vokum beberapa tahun.
Legendaris Batak
Penyanyi legendaris Pop Batak era itu pasang surut. Gabung dan bubar trio sudah menjadi hal biasa. Bubaernya Trio Lasidos Plus, kemudian membentuk “Trio New Lasidos” dengan personil Bunthora Situmorang, Jones Butarbutar dan Tagor Pangaribuan.
Sementara Jack Marpaung pencetus lahirnya Trio Lasdos lebih bersolo karier. Kancah Trio Lasidos di dunia musik Pop batak tidak bertahan lama. Bubarnya Trio Lasidos, meninggalkan kenagan tembang abadi bagi penggemarnya. Ada dua buah lagu yang amat terkenal ciptaan Jack Marpaung dan dinyayikan Jack yakni “Surat Narara” (Surat Tulisan Merah) dan “Kamar 13”.
Ayahanda dari Dewi Marpaung yang juga artis potensial masa kini memfokuskan diri bekerja di ladang Tuhan yang mengemban misi melayani dan pelayan firman Tuhan.
Sementara Hilman P.Situmorang mencoba meraih kesuksesan tampil berduet dengan Jack Marpaung. Namun lagi-lagi tidak bertahan lama, akhirnya Hilman P. Situmorang pulang kampung ke Sidikalang mencoba profesi baru bagi dirinya sebagai juragan kopi.
Penyayi legendaris dibalntikan musik Indonesia khususnya Pop Batak, Trio Lasidos tercatat sebagai satu-satunya trio Batak yang tersohor, beken. Berbagai predikat lainnya dengan hegemoninya yang begitu menghebohkan di era tahun tujuh puluhan hingga di era tahun delapan puluhan.
Trio legendaris (Trio Lasidos) dengan personil DR (HC) Bunthora Situmorang, Jack Marpaung dan Hilman P Situmorang, tahun 2005 lalu bersatu kembali atas prakarsa DR Sutan Raja DL Sitorus.
Pada tanggal 18 Agustus 2005 yang lalu Trio Lasidos yang hingga kini masih sulit dicari tandingannya berhasil mengguncang bumi Samosir dengan menampilkan lagu-lagu legendarisnya sekaligus launching lagu “Bangso Batak Na Tarpasupasu Do I” dalam acara akbar “Peletakan batu pertama perkampungan Si Raja Batak” di Pusuk Buhit yang diprakarsai DR Sutan Raja DL Sitorus.
Harapan Willy Silalahi, trio atau group penyanyi Batak terutama yang masih tergolong “Junior” agar tidak merasa bosan untuk berlatih dan berlatih. Sehingga diharapkan tercipta rasa kebersamaan dalam memelihara berbagai kelebihan dan memperbaiki kekurangan di antara satu dengan yang lain.
Guna mengabadikan group musik, sikap dan perilaku “keakuan” yang sempit harus dibuang. Karena hal ini dapat menjadi benih perpecahan.
Pengalaman berharga atas kesuksesan, kebersamaan dalam meraih prestasi yang diukir Trio Lasidos, Trio Lasidos Plus, Axido Trio dan Axi Trio dapat diikuti penyanyi muda/junior Batak dalam berkarier di jalur tarik suara. ruk (Tulisan Ini Sudah Naik di HU Batak Pos Edisi Rabu 15 Oktober 2008).
Willy Silalahi
Suara emas Willy Silalahi (mantan personil Trio Lasidos Plus, Axido Trio) kini tidak lagi sekedar cari materi. Hadir di acara gereja dan menyumbangkan beberapa lagu untuk dilelang, merupakan keterpanggilan Willy Silalahi sebagai sumbangsihnya untuk rumah Tuhan.
Dalam rangka Pesta Jubileum 105 Tahun Injil di Simalungun tingkat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Resort Jambi, baru-baru ini di GKPS Jambi, Willy Silalahi mampu menggugah jemaat GKPS se Resort Jambi dan undangan untuk menyumbang dalam lelang lagu Batak Simalungun dan Tapanuli yang dilantunkannya.
Kepiawaian pria batak kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara 05 Agustus 1953 ini menggugah simpati jemaat untuk menyumbang melalui lelang lagu dan barang, sudah terbukti di Jambi. Sumbangsih terhadap Gereja dilakukannya dengan talenta yang dimilikinya.
“Saya ingin berbuat untuk gereja, tidak terkecuali untuk GKPS. Istri saya boru Simarmata asal Simalungun. Kehadiran saya bersama istri di GKPS Jambi dalam pesta Olob-olob GKPS Resort Jambi, merupakan sumbangsih saya terhadap gereja. Saya tidak mematok harga, hanya sekedar biaya transport. Sudah saatnya saya berbuat banyak untuk Gereja melalui talenta yang diberikan Tuhan,”kata suami Yuliati br Simarmata ini kepada Batak Pos di Jambi baru-baru ini.
Willy Silalahi yang kini gabung di Axi Trio (Willy Silalahi, Royal Sitorus dan John A Silitonga) dalam waktu dekat akan mengeluarkan album baru yang berjudul “Ilu di Langgatan”.
Karier Pop Batak
Karier Willy Silalahi di dunia tarik suara sudah dimulai sejak tahun 70an. Awal pertamanya menyanyi bersama Trio Friendship, Trio Lasidos Plus, Trio Axido dan kini bersama Axi Trio.
Eksistensi Willy Silalahi di dunia tarik suara Pop Batak Tapanuli terus mengalir hingga era sekarang. Dirinya tidak meresa tersingkirkan dengan hadirnya penyanyi-penyanyi Batak muda dan berkualitas.
Menurut ayah dari dua anak ini (Andre W Fernando dan Ananda Verani), dirinya bangga dengan banyak muncul penyanyi Trio Batak. “Banyak juga Trio Batak yang bagus. Tapi tidak sedikit juga Trio Batak yang tidak berkualitas, muncul hanya sekali rekaman. Rekaman kedua sudah hilang,”ujarnya.
Willy Silalahi saat tampil memukau di GKPS Jambi.
Potensi perkembangan penyanyi-penyanyi Batak dengan lagu-lagu Batak, menunjukkan bahwa masyarakat Batak di seluruh pelosok tanah air hingga dunia sangat mencintai dan merindukan lagu-lagu Batak dan penyanyi Batak.
Hingga kini suara emas Willy Silalahi tetap abadi bagi penggemarnya hingga kini. Kerinduan masyarakat Batak terhadap suara Willy Silalahi tetap memiliki pangsa pasar. Hadirnya album baru “Axi Trio” sangat dinanti-nanti masyarakat Batak di seluruh tanah air.
Masa Lalu
Percayakah anda, dalam dunia tarik suara, disamping kemampuan olah vocal dan kekompakan dalam bergroup, ada faktor lain yang cukup dipertimbangkan untuk dikenal dan dikenang orang terutama fans masing masing.
Trio Lasidos Plus dan Axsido Trio memiliki banyak faktor tersebut. Disamping mereka piawai dan saling bertanggung jawab atas vocal masing masing, ketiga personil ini sepertinya mempunyai “aura” hidup sebagai entertainer sejati.
Hal itu tampak jika mereka menaiki panggung untuk bernyanyi. Sebagai contoh, dalam panggung yang sama sebelumnya kita telah melihat dan mendengar penyanyi lain menyanyikan beberapa lagu dan kita anggap penyanyi tersebut telah memuaskan pendengaran dan penghilatan kita.
Tetapi jika tampil ini tampil kembali setelah penyanyi yang kita sebut bagus tadi, maka kita akan dapat dengan cepat mengatakan bahwa sebenarnya penyanyi tadi masih kurang baik dibanding dengan penampilan Trio Lasidos Plus dan Axido Trio. Magnet kedua trio itu pula yang mau dibawa Willy Silalahi dalam Axi Trio tahun ini.
Personil Trio Axido (Willy Silalahi, Tony Simarmata dan Joel Simorangkir) khusus Joel Simorangkir sering berkarir sebagai solois. Karena sesuatu hal, Trio ini tidak dapat bertahan lama dan hampir dipastikan para penggemarnya tidak akan melihat penampilan mereka lagi dalam nama Trio Axido.
Dalam mengarungi samudra dunia tarik suara yang luas, banyak menghadapi tantagan. Era tahun 1986 Trio Axido ini menemui jalan buntu alias memilih jalan masing-masing.
Banyak penggemar merasa kehilangan trio ini. Informasi penyebab bubarnya Trio Axido hilang bagaikan ditelan bumi. Tidak ada yang tau persis apa penyebab utama bubarnya trio itu. Termasuk Willy Silalahi tidak mau menyuarakan bubarnya Trio Axido tersebut.
Sementara itu, untuk melestarikan nama Trio Lasidos, Bunthora Situmorang bergabung dengan penyanyi yang sudah punya nama yakni Joel Simorangkir dan Willy Silalahi dengan nama “Trio Lasidos Plus”. Trio ini tidak bertahan lama.
Lantunan suara Willy Silalahi dengan Trio Lasidos Plus ini tidak terdengar lagi. Willy sempat vokum beberapa tahun.
Legendaris Batak
Penyanyi legendaris Pop Batak era itu pasang surut. Gabung dan bubar trio sudah menjadi hal biasa. Bubaernya Trio Lasidos Plus, kemudian membentuk “Trio New Lasidos” dengan personil Bunthora Situmorang, Jones Butarbutar dan Tagor Pangaribuan.
Sementara Jack Marpaung pencetus lahirnya Trio Lasdos lebih bersolo karier. Kancah Trio Lasidos di dunia musik Pop batak tidak bertahan lama. Bubarnya Trio Lasidos, meninggalkan kenagan tembang abadi bagi penggemarnya. Ada dua buah lagu yang amat terkenal ciptaan Jack Marpaung dan dinyayikan Jack yakni “Surat Narara” (Surat Tulisan Merah) dan “Kamar 13”.
Ayahanda dari Dewi Marpaung yang juga artis potensial masa kini memfokuskan diri bekerja di ladang Tuhan yang mengemban misi melayani dan pelayan firman Tuhan.
Sementara Hilman P.Situmorang mencoba meraih kesuksesan tampil berduet dengan Jack Marpaung. Namun lagi-lagi tidak bertahan lama, akhirnya Hilman P. Situmorang pulang kampung ke Sidikalang mencoba profesi baru bagi dirinya sebagai juragan kopi.
Penyayi legendaris dibalntikan musik Indonesia khususnya Pop Batak, Trio Lasidos tercatat sebagai satu-satunya trio Batak yang tersohor, beken. Berbagai predikat lainnya dengan hegemoninya yang begitu menghebohkan di era tahun tujuh puluhan hingga di era tahun delapan puluhan.
Trio legendaris (Trio Lasidos) dengan personil DR (HC) Bunthora Situmorang, Jack Marpaung dan Hilman P Situmorang, tahun 2005 lalu bersatu kembali atas prakarsa DR Sutan Raja DL Sitorus.
Pada tanggal 18 Agustus 2005 yang lalu Trio Lasidos yang hingga kini masih sulit dicari tandingannya berhasil mengguncang bumi Samosir dengan menampilkan lagu-lagu legendarisnya sekaligus launching lagu “Bangso Batak Na Tarpasupasu Do I” dalam acara akbar “Peletakan batu pertama perkampungan Si Raja Batak” di Pusuk Buhit yang diprakarsai DR Sutan Raja DL Sitorus.
Harapan Willy Silalahi, trio atau group penyanyi Batak terutama yang masih tergolong “Junior” agar tidak merasa bosan untuk berlatih dan berlatih. Sehingga diharapkan tercipta rasa kebersamaan dalam memelihara berbagai kelebihan dan memperbaiki kekurangan di antara satu dengan yang lain.
Guna mengabadikan group musik, sikap dan perilaku “keakuan” yang sempit harus dibuang. Karena hal ini dapat menjadi benih perpecahan.
Pengalaman berharga atas kesuksesan, kebersamaan dalam meraih prestasi yang diukir Trio Lasidos, Trio Lasidos Plus, Axido Trio dan Axi Trio dapat diikuti penyanyi muda/junior Batak dalam berkarier di jalur tarik suara. ruk (Tulisan Ini Sudah Naik di HU Batak Pos Edisi Rabu 15 Oktober 2008).
Posting Komentar