25 Tahun GKPS Jambi, Sebuah Kemerdekaan Tempat Beribadah


Jambi-Memperoleh izin membangun tempat beribadah umat Kristiani saat ini sungguh sulit sekali. Selain izin membangun rumah ibadah, izin untuk melakukan ibadah juga tak jauh berbeda. Sulitnya mendapatkan ijin pembangunan Gereja di sejumlah daerah, khususnya umat perantauan, membuat umat kristiani melakukan ibadah hotel serta gedung pertemuan.


Namun kekwatiran itu sudah dilewati umat nasrani Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi. GKPS yang terletak di Jalan Kapten Sujono No 12 Komplek Gereja Kotabaru Jambi. 25 Tahun GKPS Jambi (18 Maret 1983-18 Maret 2008) adalah sebuah tempat kemerdekaan dalam melaksanakan ibadah.

(Teks Foto : St RK Purba saat memberikan kata sambutan). Foto Lee.
"GKPS Jambi kini boleh bersyukur. Sertifikat lahan gereja serta izin bangunan gereja serta izin beribadah sudah ada. Artinya GKPS Jambi sudah merdeka dalam menjalankan ibadah. Ini berkat kerja keras para pendahulu GKPS di Jambi, sehingga mampu mengurus sertifikat gereja serta izin lainnya," kata Ephorus GKPS Pdt Belman Purba Dasuha STh saat berkunjung ke GKPS Jambi dalam rangka Pesta Perak 25 Tahun GKPS Jambi, Minggu (23/3/2008) lalu.


Menurut Ephorus GKPS, umat Kristen tidak perlu takut atas sulitnya memperoleh lahan untuk membangun gereja.


"Umat Kristen selalu terjepit dan akhirnya tetap berkembang. Kita tidak perlu kwatir, kita tepat dalam lindungan Tuhan Yesus Kristus. Dimana kita akan membangun gereja, disitu Tuhan sudah bereda. Dalam waktu dekat GKPS akan membahas SK dua menteri di P Siantar terkait dengan izin membangun gereja dan ibadah,"katanya.


Mantan Ketua Majelis GKPS Jambi, St RK Purba dalam sambutannya mengatakan, warga GKPS harus menjaga harga diri dalam perilaku sehari-hari. Warga GKPS dan warga Simalungun di Jambi kini sudah merdeka dalam menjalani kehidupan dan beribadah.


"Warga GKPS harus setia melanyani Tuhan. Sebab keberadaan GKPS Jambi merupakan anugrah Tuhan dalam pelayanan,"katanya.


Pada kesempatan yang sama Efron Purba (Anggota DPRD Kota Jambi dari PDS) mengatakan, GKPS kini sudah terhindar dari perizinan. Pasalnya GKPS Jambi telah memiliki izin membangun gereja serta izin beribadah yang diusahakan pendahulu GKPS .


"Warga GKPS Jambi patut bersyukur atas sertifikat izin membangun gereja serta izin beribadah. Kini warga Kristen sulit untuk membangun tempat beribadah. Oleh karena itu umat Kristen harus bersatu padu dan tetap berdoa,"katanya.


Sementara itu, Ketua Majelis GKPS Jambi St Drs GM saragih Msi membacakan riwayat singkat berdirinya GKPS Jambi 25 tahun silam atau tepatnya 18 Maret 1983. Menurutnya, berdirinya GKPS Jambi dimulai dari komunitas etnis Simalungun yang ada di Kota Jambi.


Kerinduan untuk beribadah masyarakat Simalungun di Jambi, membuat para pendahulu bersatu padu membangun GKPS. Varia HUT 25 Tahun GKPS Jambi dilaksanakan di lapangan GKPS Jambi.


Acara diwarnai dengan pemotongan ku ulang tahun oleh Pimpinan Majelis GKPS Jambi. Kemudian pemberian sertifikat dan surat-surat berharga GKPS Jambi dari St RK Purba (Mantan Ketua Majelis GKPS Jambi ) dan St A Purba (Wakil Ketua Majelis ) kepada St Drs GM Saragih Msi Ketua Majelis GKPS Jambi sekarang.


Selanjutnya pemberian Ulos kepada Ephorus GKPS beserta inang dari Pimpinan Mejelis GKPS Jambi. Varia HUT 25 Tahun GKPS Jambi juga diselingi dengan pemberian ulos pamonting kepada yang telah ditentukan.


Pesta Perak 25 tahun GKPS Jambi dihibur oleh Group musik Toba Nauli serta Trio Gama asuhan Bona Purba (warga GKPS Jambi). Trio Gama mampu melantunkan tembang-tembang Simalungun yang tidak asing lagi ditelingan warga GKPS Jambi.


Bahkan tembang "Dek" yang pernah dipopulerkan Jhon Eliaman mampu dinyanyikan Trio Gama dengan baik hingga dilelang Rp 3 juta. Varia pesta berjalan lancar dibawah komado Protokol Sy S Purba Pakpak.Pesta yang berlangsung sukses dan meriah itu, mampu mengumpulkan dana sekitar Rp 97.301.000. Rencana dana tersebut untuk pembuatan komblok lapangan gereja GKPS Jambi dan keperluan pelayanan lainnya. Asenk Lee Saragih

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama