Umat Kristiani di Jambi Apresiasi Dukungan Masyarakat
Amankan Natal
JAMBI-Suasana tegang cukup terasa memasuki musim
perayaan Natal di Kota Jambi akibat ketatnya pengamanan menjelang dan hingga
perayaan Natal di berbagai Gereja di kota itu.Pengamanan berlapis yang
dilakukan aparat keamanan di setiap gereja dan jalan raya membuat umat
Kristiani sedikit kurany merasa nyaman menghadiri perayaan Natal di gereja
masing-masing.
Namun berkat dukungan masyarakat Jambi terhadap keamanan
perayaan Natal disertai pola pengamanan Natal yang bersifat persuasif, perayaan
Natal di Jambi mulai dari Malam Natal, Sabtu (24/12/2016) hingga Hari Natal,
Minggu (25/12/2016) berlangsung aman dan tertib. Menyikapi perayaan Natal yang aman, tertib
dan khidmat tersebut, umat Kristiani di Provinsi Jambi pun memberikan kepada
masyarakat dan jajaran keamanan.
“Salutlah sama pengertian warga masyarakat Jambi yang turut
mendukung tertibnya perayaan Natal di Jambi. Dukungan masyarakat Jambi tersebut
membuat perayaan Natal di berbagai gereja di Jambi berlangsung aman, tertib dan
khidmat. Kami mengharapkan suasana kondusif dan aman yang tercipta pada
perayaan Natal di Jambi ini bisa berlangsung hingga ibadah perayaan akhir tahun,
Sabtu (31/12/2016) hingga Tahun Baru, Minggu (1/1/2017),”kata seorang anggota
Majelis Jemaat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi, Rosenman
Saragih seusai perayaan Natal di GKPS Jambi, Minggu (25/12/2016).
Menurut Rosenman, ibadah perayaan Natal di berbagai gereja
di Kota Jambi mulai Sabtu (24/12) hingga Minggu (25/12) berlangsung tertib dan
aman. Seluruh umat Kristen di Jambi yang memadati seluruh gereja bisa mengikuti
ibadah Natal dengan khidmat dan tertib. Rangkaian ibadah Natal di GKPS Jambi,
Huria Kristen BatakProtestan (HKBP) Kotabaru mulai Sabtu malam – Minggu siang
pun berjalan lancar, aman dan khidmat.
“Suasana Natal yang aman dan damai tersebut tak terlepas
dari sikap saling menghargai dan menghormatu antarumat bergama di Jambi. Ketika
arus lalu lintas di komplek gereja Kotabaru pada saat perayaan Natal, warga
tidak banyak yang melalui jalur tersebut, sehingga kepadatan lalu lintas data
dikurangi. Kemudian pengamanan berlapis yang dilakukan aparat keamanan juga
tidak membuat jemaat tegang, karena pengamanan mengutamakan pola
persuasif,”katanya.
Pantau Natal
Sementara itu Gubernur Jambi, Zumi Zola, Kapolda Jambi,
Brigjen Pol Yazid Fanani dan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha turut memantau
ibadah perayaan Natal di berbagai gereja di Kota Jambi, Sabtu (24/12/2016)
malam. Zumi Zola mengapresiasi terciptanya suasana Natal yang kondusif di Kota
Jambi dan di daerah kabupaten.
“Terima kasih kepada segenap umat beragama dan masyarakat
Jambi yang turut mendukung situasi kondusif, sehingga perayaan Natal di Jambi
bisa berlangsung aman dan tertib. Situasi kondusif ini saya harapkan tetap
tercipta hingga Tahun Baru nanti,”katanya.
Lintas Agama
Pertemuan tokoh – tokoh lintas agama dan organisasi
masyarakat yang diprakarsai Gubernur Jambi, Zumi Zola turut mendukung
terciptanya suasana kondusif selama perayaan Natal di Jambi. Pertemuan tokoh
lintas agama dan organisasi kemasyarakatan tersebut mampu menenangkan
masyarakat kendati ada upaya kelompok tertentu yang mengganggu keamanan Natal.
“Kebersamaan dan saling pengertian tokoh lintas agama dan
segenap umat beragama di Jambi ini saya harapkan tetap tercipta. Hal itu
penting agar perayaan – perayaan Natal yang masih ada di Jambi, seperti Natal
Oikumene, Rabu (28/12) serta perayaan akhir tahun dan tahun baru di Jambi tetap
aman dan tertib,”kata Gubernur Jambi, Zumi Zola di Jambi, Senin (26/12/2016).
Zumi Zola mengapresiasi sikap umat beragama dan masyarakat
di Jambi yang tidak terpancing terkait penyebaran informasi dan gambar di media
sosial tentang adanya lafal atau tulisan nama Allah berbahasa Arab pada hiasan
Natal di salah satu hotel berbintang di Kota Jambi. Penyebaran informasi dan gambar hiasan natal yang
mengandung bahasa Arab tersebut sempat memancing rekasi organisasi masyarakat.
Kasus hiasan natal yang bertuliskan bahasa Arab tersebut pun membuat hotel
berbintang tersebut terpaksa ditutup sejak Sabtu (24/12/2016).
Menurut Zumi Zola, mencegah terjadinya salah paham di
tengah umat beragama terkait kasus bahasa Arab pada hiasan Natal di hotel
berbintang tersebut, pihaknya sudah mengadakan pertemuan tokoh-tokoh lintas
agama dan organisasi masyarakat di Jambi. Pada pertemuan tersebut sudah
disepakati bahwa kasus tulisan kata Allah berbahasa Arab dalam hiasan Natal di
hotel berbintang tersebut diserahkan kepada pihak kepolisian. Warga masyarakat
dan umat beragama tidak perlu terprovokasi terkait kasus tersebut.
“Seluruh tokoh lintas agama dan organisasi masyarakat di
Jambi sudah sepakat bahwa masalah tulisan nama Allah berbahasa Arab pada hiasan
Natal di salah satu hotel berbintang Jambi ini diserahkan sepenuhnya kepada
pihak penegak hukum dan dikawal secara bersama-sama. Ini adalah cobaan bagi
kita semua, kita berharap agar otak pelaku dapat segera ditemukan,”katanya.
Zumi Zola meminta seluruh umat dan pimpinan umat Bergama di
Provinsi Jambi tidak mudah terprovokasi intrik-intrik kelompok tertentu yang
ingin menciptakan konflik antarumat beragama di daerah itu selama perayaan
Natal hingga malam Tahun Baru. Jika ada oknum-oknum ataupun kelompok tertentu
yang berupaya mengadu – domba umat beragama, hal tersebut hendaknya dilaporkan
kepada aparat keamanan.
“Saya meminta masyarakat dan umat beragama di Jambi tidak
mudah terprovokasi dan terpancing emosi akibat adanya upaya pihak atau kelompok
tertentu yang mencoba memancing konflik umat beragama dengan berbagai cara.
Kalau ada pihak yang melakukan berbagai upaya untuk memancing konflik di tengah
masyarakat selama Natal hingga Tahun Baru nanti, saya meminta warga segera
melaporkannya kepada aparat keamanan,”tegas Zumi Zola di Jambi, Senin
(26/12/2016) terkait temuan adanya penulisan nama Allah berbahasa Arab pada
hiasan pohon Natal di salah satu hotel berbintang di Kota Jambi.
Zumi Zola mengatakan Pemerintah Provinsi Jambi sangat
mendukung penuh agar kasus hiasan Natal di hotel berbintang Kota Jambi tersebut
segera diselesaikan secepatnya. Selain itu Dia juga meminta semua pihak di
Jambi dapat menjaga suasana agar tetap kondusif selama Natal hingga Tahun Baru.
“Jangan sampai Jambi yang tenang menjadi gaduh. Kita harus
menahan diri dan menjaga suasana Jambi tetap kondusif,"tambahnya.
Sementara itu Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani
mengatakan, pihaknya sudah memeriksa belasan orang terkait kasus temuan
penulisan nama Allah berbahasa Arab pada hiasan Natal di hotel berbintang Kota
Jambi tersebut. Pihak manajemen hotel dan orang yang menyebarkan gambar hiasan
Natal tersebut ke media sosial juga turut diperiksa.
“Kami akan menangani kasus hiasan Natal ini secepatnya.
Karena itu kami harapkan semua pihak dapat sama - sama melihat kasus ini dengan
arif dan jernih, tidak terpancing. Saya juga meminta meminta dukungan semua
pihak agar kasus ini segera terselesaikan,”katanya.
Pasukan Pengamanan Natal
Jajaran kepolisian di Provinsi Jambi sendiri mengerahkan
kekuatan penuh mengamankan perayaan Natal 2016 hingga Tahun Baru 2017.
Pengamanan Natal dan Tahun Baru dilakukan ekstra ketat di daerah itu untuk
menutup celah aksi teror, khususnya teror pada pelaksanaan ibadah perayaan
natal, akhir tahun dan tahun baru di rumah-rumah ibadah.
“Untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan, ketertiban
dan kekacauan lalu lintas selama perayaan Natal 2016 hingga Tahun Baru 2017 di
Jambi, jajaran Polda Jambi yang memiliki 10 kepolisian sektor (Polres)
menerjunkan 1.800 orang personil. Kemudian Polda Jambi juga membentuk sekitar
200 unit pos komando (posko) pengamanan Natal dan Tahun Baru di 10 polres,”kata
Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani kepada wartawan seusai gelar pasukan
pengamanan Natal dan Tahun Baru dengan sandi Operasi Lilin 2016 di Polda Jambi,
Kamis (22/12/2016) sore.
Dijelaskan, pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru di
Jambi merupakan gabungan dari unsure kepolisian, TNI dan dinas instansi terkait
di daerah itu. Sekitar 1.350 orang atau 75 % personil pasukan pengamanan Natal
dan Tahun Baru di daerah itu berasal dari kepolisian. Sedangkan sisanya 450
orang atau 25 % berasal dari TNI dan dinas instansi terkait. Selain itu pasukan
pengamanan natal dan tahun baru di Jambi juga diperkuat puluhan anjing pelacak.
Anjing pelacak dikerahkan untuk mengantisipasi terror bom.
Pasukan pengaman Natal dan Tahun Baru di Jambi, lanjut
Yazid Fanani disiagakan di lapangan mulai Jumat (23/12/2016) hingga Minggu
(1/1/2017). Setiap posko natal dan tahun baru di daerah itu diperkuat 30 orang
personil. Kemudian pasukan pengamanan natal dan tahun baru dari jajaran
kepolisian, khususnya pasukan penjinak bom atau Gegana Polda Jambi dikerahkan
melakukan patroli dan sterilisasi rumah ibadah atau gereja dan bandara.
“Prioritas pengamanan kami lakukan di komplek rumah ibadah,
bandara, terminal, perbankan dan pusat – pusat keramaian keramaian seperti
tempat wisata dan pusat perbelanjaan. Posko pengamanan natal dan tahun baru
sudah didirikan di tempat-tempat yang membutuhkan pengamanan tersebut,”katanya.
Sementara itu Kapolresta Jambi, Komisaris Besar Polisi
(Kombes Pol) Bernard Sibarani mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan sekitar
1.000 orang personil gabungan mengamankan Natal dan Tahun Baru di Kota Jambi,
mulai Kamis (22/12/2016). Jumlah posko pengamanan natal dan tahun baru yang
didirikan di Kota Jambi sebanyak 10 unit. Posko tersebut berada di komplek
gereja Kotabaru dan Pasar, bandara Sultan Thaha Syaifuddin (STS), terminal bus
Alam Barajo dan pusat perbelanjaan Pasar, Kota Jambi.
“Pasukan pengamanan natal dan tahun baru di Kota Jambi
tidak hanya siaga di posko, tetapi juga ada yang melakukan patroli selama 24
jam. Pasukan pengamanan natal dan tahun
baru juga kami siagakan di gereja-gereja yang berada di pinggiran kota atau di
luar komplek gereja Kotabaru dan Pasar,”katanya.
Natal Daerah
Perayaan Natal di beberapa daerah kabupaten dan kota di
Jambi pun mendapatkan pengamanan ekstra. Wilayah Kabupaten Bungo, Provinsi
Jambi yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan merupakan
jalur utama lintasan Jawa – Sumatera termasuk kategori rawan keamanan,
khususnya menghadapi susana perayaan natal dan tahun baru. Menyikapi kondisi
tersebut tersebut, jajaran kepolisian di Bungo melakukan pengamanan Natal 2016
dan Tahun Baru 2017 secara dini dan maksimal.
“Untuk itu, selain menerjunkan sekitar 300 orang anggota,
Polres Bungo juga mengerahkan beberapa ekor anjing pelacak untuk mengamankan
perayaan Natal dan Tahun Baru. Anjing pelacak dikerahkan mengendus aksi-aksi
teroris di rumah ibadah, bus dan pusat keramaian. Kemudian anggota polisi di
Bungo juga siaga di puluhan pos komando (posko) dan melakukan patroli 24 jam
selama Operasi Lilin Siginjai 2016, Kamis (22/12/2016) hingga Minggu
(1/1/2017),”kata Kapolres Bungo, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Asep Amar
Permana kepada wartawan seusai apel siaga Operasi Lilin Siginjai 2016di markas
Polres Bungo, Kota Muarabungo, Jambi, Kamis (22/12/2016).
Dikatakan, pengamanan Natal dan Tahun Baru di Bungo perlu
dilakukan secara dini dan maksimal karena daerah itu memiliki cukup banyak
titik rawan sosial dan kriminalitas. Sekitar
20 rumah ibadah atau gereja di Kabupaten Bungo tersebar di daerah-daerah
transmigrasi yang jauh dari Kota Muarabungo. Karena itu pengamanan rumah ibadah
di Bungo membutuhkan jumlah personil yang cukup banyak.
Asep Amar Permana lebih lanjut mengatakan, Kabupaten Bungo
juga termasuk daerah rawan kriminalitas karena daerah itu berbatasan langsung
dengan Sumatera Barat dan merukapan jalur utama lintasan Jawa – Sumatera
melalui Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).
“Menghadapi Natal
dan Tahun Baru, kami sudah melakukan deteksi dini dan upaya preventif atau
pendekatan sosilal di beberapa lokasi kerawanan sosial dan kriminalitas.
Seluruh komponen masyarakat kami imbau meningkatkan sika toleran agar perayaan
Natal 2016 dan Tahun baru 2017 di Bungo berlangsung aman dan tertib,”katanya.
Batanghari
Sementara itu Wakil Kapolres Batanghari, Wakapolres
Batangahari Komisaris Poloso (Kompol) Doni Wahyudi pada apel siaga Operasi
Lilin Siginjai 2016 di ,arkas Polres Batanghari, Kamis (22/12/2016)
menjelaskan, pihaknya juga melakukan pengamanan secara ketat mencegah
terjadinya gangguan perayaan Natal dan Tahun Baru di daerah yang berbatasan
dengan Kota Jambi itu.
“Jumlah anggota Polres Batanghari yang kami terjunkan
mengamankan Natal dan Tahun Baru sekitar 140 orang. Pasukan pengamanan Natal
dan Tahun Baru Polres Batanghari langsung diterjunkan mengamankan Natal dan
Tahun Baru mulai Kamis (22/12/2016). Jumlah gereja yang mendapat pengamanan di
daerah itu sebanyak 21 unit dan rumah yang dijadikan tempat ibadah perayaan
Natal 12 unit,”katanya.
Menurut Doni
Wahyudi, Batanghari juga memiliki beberapa wilayah rawan sosial dan
kriminalitas karena gerja di daerah itu tersebar di beberapa kecamatan di luar
Kota Muarabulian. Kemudian daerah itu juga merupakan jalur lintasan Kota Jambi
– Padang, Sumatera Barat.
Suasana kondusif perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan
Indonesia (GKPI) Desa Bukitmarau, Kecamatan pelawan Singkut, Sarolangun, Selasa
(20/12/2016) sore. Beberapa anggota polisi hadir langsung di gereja tersebut
selama perayaan Natal untuk memberikan rasa aman kepada warga jemaat. [SP/Radesman Saragih]
Kota Jambi
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Jambi menerjunkan sekitar
350 orang personil mengamankan perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Pasukan
pengamanan Natal dan Tahun Baru tersebut disiagakan sekitar 60 gereja, bandara,
terminal bus, pusat perbelanjaan dan tempat wisata. Pengamanan Natal dan Tahun
Baru dengan sandi Operasi Lilin 2016 tersebut dilaksanakan selama 11 hari mulai
Kamis (22/12/2016) hingga Senin (1/1/2017).
Kapolresta Jambi, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol)
Bernard Sibarani didampingi Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Polresta Jambi
Brigadir Polisi Satu (Briptu) Alamsyah Amir di Jambi, Selasa (20/12)
menjelaskan, pengamanan Natal dan Tahun Baru di Kota Jambi dilakukan melalui
kegiatan patrol lalu lintas, siaga di gereja-gereja dan pusat keramaian serta
siaga di pos komando (posko) pengamanan Natal dan Tahun Baru.
“Posko pengamanan Natal dan Tahun Baru kami dirikan di
sekitar gereja dan tempat keramaian. Jumlah posko pengamanan Natal dan Tahun
Baru di Kota Jambi yang kami bentuk ada 10 posko. Anggota polisi yang siaga di
setiap posko selama 24 jam 30 orang,”katanya.
Dijelaskan, pengamanan Natal dan Tahun Baru di Kota Jambi
diutamakan dengan pola persuasif, bukan represif. Pasukan pengamanan Natal dan
Tahun Baru di kota itu melakukan pendekatan dan imbauan kepada warga masyarakat
agar tetap menjaga ketertiban dan keamanan selama perayaan Natal dan Tahun
Baru.
“Kemudian kami juga mengimbau kepada seluruh umat beragama
di Kota Jambi agar tetap menjunjung tinggi sikap toleransi beragama. Namun jika
ada pelaku kejahatan dan kelompok-kelompok tertentu yang mengganggu ketertiban
dan keamanan masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Bari tetap kami tindak tegas,”katanya.
Sementara itu, perayaan Natal umat Kristen di daerah-daerah
terpencil di Provinsi Jambi tetap mendapat pengamanan pihak kepolisian. Para
anggota kepolisian di kabupaten tetap terjun langsung ke gereja melakukan
pengamanan perayaan Natal.
Beberaa anggota kepolisian sektor (Polsek) Pelawan Singkut,
Kabupaten Sarolangun, Jambi misalnya langsung hadir pada perayaan Natal jemaat
Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Desa Bukitmarau, Kecamatan pelawan
Singkut, Sarolangun, Selasa (20/12/2016) sore.
Kehadiran anggota polisi pada perayaan Natal tersebut turut
menciptakan suasana kondusif, sehingga sekitar 250 orang warga jemaat GKPI
Singkut bisa merayakan Natal dengan tertib dan aman.
“Kami sengaja hadir di lokasi perayaan Natal GKPI Desa Bukitmarau,
Singkut ini untuk memberikan rasa aman bagi warga jemaat merayakan Natal.
Pantauan kami selama perayaan Natal, suasana kondusif, tidak ada gangguan
lingkungan, sehingga warga jemaat GKPI di pedesaan ini berlangsung tertib dan
aman hingga akhir acara,”kata Kapolsek Singkut Ajun Komisaris Polisi (AKP)
Dodik Tri. (Warna/Rds)
Posting Komentar