Perayaan Paskah di Jambi Berjalan Damai



Sementara perayaan Hari Raya Paskah di Jambi berjalan tertib dan damai. Ratusan umat Kristiani memadati gereja-gereja di Kota Jambi untuk melakukan misa Paskah.

Seperti di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kotabaru Jambi, Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS), Gereja Sidang Jemaat Allah, Gereja Kristen Protestan Jambi (GKPJ), Gereja Katholik Santa Theresia Jambi.

Pendeta GKPS Resort Jambi Pdt JP Tamsar STh dalam renungan Paskah Anak Sekolah Minggu (ASM) GKPS Jambi, Minggu subuh mengatakan, melalui peringatan perayaan Paskah, agar ASM menjadi anak terang bagi dunia.

Pemuda GKPS Jambi juga melakukan kegiatan Paskah bersama dengan umat Nasrani di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Jambi. Ratusan umat Nasrani di LP tersebut tampak khusuk dalam mengikuti kebaktian ibadah Paskah.

Kegiatan Paskah juga dilakukan kegiatan pencarian telur Paskah oleh anak sekolah minggu di masing-masing gereja. Ibadah Paskah di gereja-gereja di Jambi tidak mendapat pengawalan dari kepolisian setempat.


Ribuan Umat Katolik Peringati Paskah, Gereja Tambah Pelayanan

Sementara sekitar 12.000 umat Katolik Jambi yang tersebar di berbagai stasi (wilayah) daerah memperingati peristiwa kebangkitan Yesus Kristus dalam misa Malam Paskah Sabtu (30/3).

Di Kota Jambi, misa Malam Paskah dipusatkan di Gereja Santa Teresia Jambi Kota Jambi. Romo Paroki Santa Teresia Jambi, Rm. Antonius Yuswita. SCJ menyatakan jumlah umat yang menghadiri misa perayaan khusus seperti Natal dan Paskah setiap tahun terus meningkat.

“Melihat perkembangan itu, kami memperbanyak jumlah pelayanan misa. Gereja di (Payo) Selincah tahun ini mulai mengadakan Misa Kamis Putih, Jumat Agung, dan Malam Paskah. Ini bertujuan agar Gereja Teresia tidak terlalu penuh sesak sehingga umat dapat lebih khidmat mengikuti misa,” terang Rm Antonius Yuswita.

Paskah 2013 mengangkat tema “Menghargai Kerja”. Bagi umat Kristiani, bekerja tidak hanya sekedar untuk mendapatkan upah. Kerja adalah bentuk pengabdian terhadap Tuhan dan masyarakat.

Rm Antonius Yuswita menyatakan, karena dikaitkan dengan iman kepercayaaan, maka kerja harus dilandasi dengan sikap jujur, terbuka, penuh tanggungjawab, dan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang mendekati sempurna.

“Kerja memiliki arti yang mendalam bila dikaitkan dengan iman kepada Tuhan. Nilai imani kerja akan semakin tinggi jika dalam pekerjaan itu melayani orang yang kurang mampu atau kurang beruntung,” jelas Rm Antonius Yuswita.

Selama masa pra Paskah, 40 hari menjelang Paskah, umat Katolik menjalani pantang (mengurangi kesenangan pribadi) dan puasa. Uang yang disisihkan selama berpantang dan berpuasa, didermakan dalam bentuk Aksi Puasa Pembangunan (APP).

Gereja kemudian menyalurkan uang tersebut untuk pemberdayaan masyarakat, misalnya modal usaha kecil, bantuan berobat atau sekolah bagi kalangan kurang mampu.

Ketua Panitia Paskah 2013 FX Sutarno menambahkan, untuk menambah kapasitas umat yang datang misa pada Tri Hari Suci yakni Kamis Putih (28/3), Jumat Agung (29/3), dan Malam Paskah (30/3), panitia memasang tenda di sisi-sisi gereja. Pengamanan gereja selama misa berlangsung juga melibatkan aparat TNI dan Polri.

“Gereja Santa Teresia Jambi mengadakan dua kali misa selama Tri Hari Suci. Misa Kamis Putih dijadwalkan pada pukul 16.00 dan 19.30. Misa Jumat Agung pukul 14.00 dan 18.00, sedangkan misa Malam Paskah berlangsung pada pukul 16.00 dan 20.00. Panitia juga menayangkan secara langsung misa kedua Malam Paska melalui RRI, agar umat Katolik di seluruh pelosok Jambi juga dapat mengikuti jalannya misa tersebut,” papar FX Sutarno. (Asenk Lee Saragih)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama