Seksi Bapa GKPS Jemaat Jambi Adakan Seminar Manajemen Keluarga

Seminar Organisasi dan Managemen Keuangan Keluarga

Jambi-Sauhur

Pengurus Seksi Bapa Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jemaat Jambi melakukan program fokus tahun Keluarga GKPS 2009 ini yakni dengan melaksanakan Seminar dan Lokakarnya sehari yang berlangsung di GKPS Jambi, Sabtu 9 Mei 2009 lalu.

Narasumber seminar itu yakni DR Sihol Situngkir SE MBA (Dosen Universitas Jambi) dengan mengambil thema seminar “Kiat Membangun Organisasi dan Kinerja Pelayanan” dan “Managemen Keuangan Keluarga Kristiani”. Seminar itu diikuti sebnyak 56 orang warga GKPS Jemaat Jambi. Tampil sebagai moderator Sy AJ Damanik SE.

Dalam pemaparannya, Sihol Situngkir mengatakan, membangun Sumber Daya Manusia (SDM) GKPS Jambi harus dengan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Guna menunjang hal tersebut perlu perencanaan stratejik.

“Komponen keberhasilan visi, misi organisasi gereja meliputi kejujuran kepemimpinan, kejujuran manajemen dan kejujuran administrasi. Kontribusi produktif SDM terhadap organisasi sangat penting,”ujar pria kelahiran Samosir yang mendapat Beasiswa Supersemar (S1), Beasiswa Australia (S2) dan Beasiswa Bank Dunia (S3).

Menurutnya, GKPS Jambi perlu membuat dukungan dana pendidikan SDM bagi pelaku organisasi di dalamnya. Dalam organisasi harus ada transparansi karenanya kejujuran itu harus disertai dimensi manusia yang terdiri dari Roh, Jiwa dan Tubuh.

Kemudian dalam materi seminar “Kiat Membangun Ekonomi Keluarga yang Kristiani” Sihol Situngkir mengatakan, hal tersebut dimulai dari konsep tentang pola kestabilan ekonomi keluarga dalam rangka kelangsungan ekonomi keluarga dengan baik.

Konsep ini jarang diberikan dalam rangka proses persiapan perkawinan keluarga Kristiani. Akibatnya ada keluarga Krisntiani yang baru begitu gamang dalam menangani ekonomi keluarga terutama para ibu rumah tangga yang baru.

Disebutkan, dalam keluarga tidak jarang hanya ada satu yang bekerja, beraryi pendapatan satu (Y=1), namun banyak juga pasangan suami istri bekerja pendapatan dua (Y=2). Kemudian bagaimana Y1 dan Y2 dikonsumsi secara teratur untuk empat minggu kemudian ditambah dengan tabungan.

Foto bersama sebagian peserta seminar bersama pembicara DR Sihol Situngkir usai seminar selesai, Sabtu 9 Mei 2009 di GKPS Jambi. Foto Asenk Lee Saragih.

Keluarga Kristiani merupakan keluarga yang selalu bersyukur apa berkat yang diterimanya. Keluarga Kristiani juga harus selalu bersekutu di gereja walaupun tantangn hidup selalu mendera.

Keluarga Kristiani juga ditantang dengan uraian dalam Injil Matius 6 :22-23 yang menyatakan ‘mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu”.

Diulosi : Pembicara DR Sihol Situngkir SE MBA diulosi (Ulos Tapak Catur Logo GKPS Jambi) oleh Porhanger GKPS Jambi St Drs GM Saragih, MSi dan Ketua Seksi Bapa GKPS Jambi, H Tondang SH, Sabtu (9/5/2009). Foto Asenk Lee Saragih.

Perintah ini sungguh menantang bagi keluarga Kristiani. Keluarga Kristiani juga yang mampu merendahkan hati di hadapan Tuhan Yesus Kristus. Keluarga Kristiani menjadi orang yang mengedepankan ajaranNya dalam hidup.

“Keluarga Kristiani harus bisa hidup dengan SMS, Susah Melihat Orang Lain Susah, Senang Melihat Orang Lain Senang. Selama ini masih banyak dengan SMS2, yakni Senang melihat Orang Lain Susah dan Susah Melihat Orang Lain Senang,”katanya.

Seminar lokakarnya tersebut dimulai dengan ibadah yang dibawakan pendeta GKPS resort Jambi, Pdt JRR Purba STh dan Vikar Pdt S Girsang STh. Seminar lokakarnya itu juga membuat rumusan rekomendasi dari dua kelompok peserta semiar.

Hasil seminar juga telah dibawa dalam rapat Pengurus Seksi Bapa GKPS Jambi di Ruang serba guna GKPS Jambi, Kamis 21 Mei 2009. Selain pengurus, rapat itu turut dihadiri tiga Pimpinan Majelis GKPS Jambi, Pendeta dan Vikar.

Dalam rapat itu juga dilaporkan pembiayaaan serta rekomendasi hasil seminar lokakarya kepada Pimpinan Majelis GKPS Jambi guna ditindak lanjuti untuk kemajuan organisasi GKPS Jambi. (Asenk Lee Saragih).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama