Tokoh Simalungun Perantauan yang Peduli Dengan Rumah Tuhan

St RK Purba Pakpak beserta istri saat diberikan Ulos Pamonting. Ft Asenk Lee.

Sosok

St RK Purba Pakpak

“Siparutang Do Ahu Bani Huta Hinalang” (saya punya hutang kepada kampung halaman Hinalang). Sepenggal kalimat penuh makna itu membuat St RK Purba Pak-Pak, seorang Putra Simalungun asal Desa Hinalang, Kecamatan Purba yang sukses merantau di Jambi terpanggil untuk membangun rumah Tuhan (Gereja) di kampung halaman.

Keterpagilannya untuk membangun kampung halaman dia wujudkan melalui bantuan pembangunan Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Hinalang yang pembangunannya kini sudah mencapai 90 persen. Minggu 7 September 2008 akan diresmikan sejurus dengan Pesta Jubileum 100 Tahun GKPS Hinalang.


“Saya merasa berhutang untuk kampung Hinalang. Orang tua saya dulu di sana sebagai kepala kampung. Selaku putra kelahiran Hinalang, sudah merupakan keterpanggilan untuk membangun kampung halaman itu, khususnya dalam pembangunan tempat beribadah,” ujar St RK Purba Pakpak saat berbincang-bincang dengan Batak Pos di kediamannya di Jalan Karya Maju Telanaipura, Kota Jambi, baru-baru ini.

Keterpanggilan St RK Purba berbuat untuk kampung halaman, karena melihat antusiasme jemaat GKPS Hinalang beribadah. “Hati nurani kami terpanggil untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk menyumbangkan pembangunan gereja tersebut,” katanya.

St RK Purba Pakpak Mantan Pengantar Jemaat GKPS Jambi selama dua periode ini menuturkan, awal keterpanggilan untuk membantu membangun GKPS Hinalang, saat itu datang utusan dari GKPS Hinalang dan warga Hinalang ke Jambi 3 orang.


Suasana Pesta Jubileum 100 Tahun GKPS Hinalang, Minggu 7 September 2008. Foto-foto Asenk Lee Saragih.

"Utusan itu membawa Dayok Mira (ayam jantan merah) sebagai ucapan syukur dan mohon doa restu sebagai permintaan masyarakat dan warga GKPS Hinalang agar kami bersedia menjadi Ketua Umum Pembangunan Renovasi GKPS Hinalang,"kata St RK Purba Pakpak didampingi istri tercinta P br Sitepu.

Menurut anak kelima dari tujuh bersaudara dari pasangan Hakim Huta Purba Pakpak (Alm)- R br Sinaga ini, keterpanggilannya untuk membangun GKPS Hinalang juga disebabkan melihat antusiasme sekitar 170 kepala keluarga warga GKPS Hinalang yang rajin kegereja.

"Mereka semua semangat dalam kebersamaan dalam membangun gereja. Padahal ekonomi mereka susahnya, namun semangat gotong royongnya luar biasa. Bahkan tidak itu saja Ompung-ompung yang sudah pakei tongkat pun rajin kegereja. Melihat keadaan itu, kami sangat terpanggil untuk menyisihkan sebagian dari berkat Tuhan untuk disumbangkan untuk gereja itu,"ujar Tokoh Simalungun kelahiran 12 Februari 1939 ini.

Menurutnya, kalau semua orang Simalungun yang sukses di perantauan peduli terhadap kampung halaman, pembangunan GKPS di Simalungun tidak seperti sekarang ini masih banyak yang terbengkalai.

Ayah dari St RK Purba Pakpak, Hakim Huta Purba Pakpak adalah tokoh masyarakat yang disegani di Hinalang. Almarhum merupakan Kepala Desa Hinalang seumur hidup yang menjadi panutan bagi masyarakat Hinalang.

Kesuksesan St RK Purba Pakpak membuka usaha perminyakan, angkutan BBM, perkebunan dan usaha lainnya, juga diikuti seluruh putra-putrinya. Saling bahu membahu dan prinsip kebersamaan merupakan kunci sukses keluarga St RK Purba dalam membangun usahanya di Jambi.

Seluruh perusahaan yang saat ini dipercayakan kepada anak dan menantunya, juga peduli terhadap tenaga kerja khususnya dari Simalungun (Hinalang). Selain itu juga merekrut karyawan yang jujur dan mau bekerja keras. Tidak berlebihan, kalau St RK Purba Pakpak bersama istri tercinta banyak menghabiskan waktu berwisata ke luar Negeri seperti ke Jerusalem, Eropa, Tokyo, Singapura dan Hongkong.

Kedermawanan St RK Purba untuk pembangunan tempat ibadah tidak hanya pada Gereja. Untuk pembangunan Mesjid disekitar tempat tinggal dan usahanya di Jambi, dirinya juga dengan iklas menyumbang.

Selain GKPS Hinalang, pembangunan sejumlah gereja di GKPS dan gereja lain kerap juga St RK Purba pakpak kerap menyumbang. Diusia pensiaun saat ini St RK Purba Pakpak hidup dalam kebahagian dan kesederhanaan. Sosok Putra Simalungun ini, menjadi salah satu teuladan bagi Putra Simalungun yang sukses di perantauan.

100 Tahun GKPS Hinalang

Sementara itu, pada tanggal 7 September 2008 usia GKPS Hinalang genap berusia 100 tahun. Usia se-abad ( 7 September 1908-7 September 2008) GKPS Hinalang semakin mengikuti perkembangan jaman. Dengan bertambahnya jumlah jemaat dari tahun ke tahun, membuat GKPS Hinalang sat ini direnovasi total. Pesta Jubileum GKPS Hinalang akan dilaksnakan Minggu (7/9) di GKPS Hinalang.

Direnanakan turut hadir pada pesta itu Ephorus GKPS Pdt Belman Purba Dasuha, Bupati Simalungun Drs Zulkarnael Damanik dan ribuan undangan serta tokoh Simalungun asal Desa Hinalang.

Tidak tanggung-tanggung, total biaya pembangunan GKPS Hinalang menelan dana Rp 2,5 miliar. Suatu angka yang fantastis dalam pembangunan rumah ibadah di Tanah Simalungun. Suksesnya pembangunan GKPS Hinalang, tidak terlepas dari partisipasi St RK Purba Pakpak, Putra Hinalang yang sukses buka usaha di Jambi.

“Sekitar Rp 1,5 miliar sudah kita sumbangkan untuk pembangunan GKPS Hinalang. Gambar desain gereja itu adalah hasil karya Putra Simalungun juga. Awal pembangunan renovasi total GKPS Hinalang pertengahan tahun 2006 lalu. Luas bangunan gereja 25 meter X 40 meter. Luas areal tanah sekitar 3500 meter persegi,”kata St RK Purba Pakpak.

Disebutkan, selaku Ketua Umum Pembangunan GKPS Hinalang, St RK Purba cukup tegas dalam pengawasan bangunan. Tulang rangka bangunan gereja terbuat dari baja dan perlengkapan bangunan lainnya merupakan bahan bangunan pilihan.

“Pintu utama gereja dan daun jendela dikirim langsung dari Jambi yang terbuat dari kayu pilihan. Bentuk pintu merupakan adopsi pintu GKPS Jambi yang bentuknya menyerupai Salib dalam keadaan tertutup. Motif pintu itu diilhami dari sebuah gereja Katolik di Sibolga yang ditunjukkan oleh Mantan Menteri Pertanian RI Prof Bungaran Saragih,”katanya.

Walaupun St RK Purba berdomisili di Jambi, pengawasan terhadap pembangunan gereja itu tetap intensif. Dirinya mempercayakan kepada Sahula Sipayung yang mengontrol langsung di lapangan.

Bahkan saat berbincang bincang dengan penulis, ST RK Purba Pakpak menyempatkan diri untuk berkomunikasi jarak jauh guna mengetahui perkembangan terbaru pembangunan gereja itu. Menurut Tokoh Simalungun di Jambi yang juga loyal terhadap masyarakat Simalungun, khususnya asal Hinalang ini, pembangunan GKPS Hinalang diperkirakan selasai sebelum Pesta Jubileum 100 Tahun GKPS Hinalang, September 2008 mendatang.

Lokasi GKPS Hinalang yang menjadi induk Resort Hinalang itu, dibangun diatas tanah ulayat Masyarakat Desa Hinalang. Perjalanan pembangunan gereja itu juga dilandasi semangat gotong royong dari seluruh warga Jemaat GKPS Hinalang.

“Saya merasa bersyukur dapat menyisihkan rezeki untuk pembangunan gereja itu. Kerinduan saya pembangunan GKPS Hinalang bisa maksimal sehingga hidup dalam kebahagian yang berdasarkan berkat Tuhan Yang Maha Esa. “Siparutang Do Ahu Bani Huta Hinalang” adalah semboyan yang harus saya bayar,”ujar Ompung Samuel ini.

Kepedulian St RK Purba Pakpak dalam pembangunan rumah ibadah, tidak pada GKPS Hinalang saja. Pembangunan GKPS Jambi juga merupakan sumbangsih dari sebagian rezeki keluarganya. Tidak itu saja, dirinya juga memberikan hati untuk pembangunan rumah ibadah lainnya, termasuk Mesjid di Jambi.

Sementara itu, disaat GKPS Simpang TKA yang berlokasi di Dusun Baru, Desa Rantau Ikil, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Senin, 30 Juli 2007 lalu dibongkar paksa oleh warga setempat, juga mengundang keprihatinan St RK Purba.

Sebanyak 33 keluarga komunitas Nasrani, warga Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Simpang TKA kilometer 44, Desa Rantau Ikil itu teraniaya oleh sekelompok warga setempat yang tak bertanggung jawab.

Bahkan pembakaran 30 unit rumah milik warga pendatang asal Simalungun dan Karo Sumatera Utara 28 Juli 2007 lalu, menyisakan luka mendalam umat Nasrani di sana. Bahkan warga pendatang itu diwajibkan membayar denda Rp 90 juta sebagai perdamain secara adat.

St R.K Purba, salah satu tokoh Simalungun GKPS di Jambi sangat terharu mendengar kondisi gereja GKPS Simp TKA tersebut. Dirinya juga memberikan motivasi kepada warga GKPS Simp TKA untuk tetap berusaha mendekatkan diri dengan warga sekitar.

“Saya harapkan terus dilakukan pendekatan persuasif. Sehingga izin bangunan tersebut dapat keluar. Saya bersedia menyumbangkan seluruh atap seng untuk gereja tersebut. Semoga warga GKPS Simp TKA sabar dan teguh dalam iman. Saya juga menyumbangkan seng untuk bangunan gereja tersebut,” demikian kata St RK Purba saat Synode GKPS Resort Jambi, awal Maret lalu. (Asenk Lee Saragih/ruk) (Berita ini sudah dimuat di HU Batak Pos Edisi Sabtu 6 September 2008).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama