Pesta Bona Taon, Tradisi Batak Rantau yang Tak Lekang Ditelan Jaman

Jambi-Pesta Bona Taon (syukuran awal tahun atau halal bihalal) yang dilakukan persatuan (kumpulan) marga-marga Batak merupakan tradisi budaya Batak di Tanah Perantauan. Tradisi budaya Batak ini tak lekang ditelan jaman. Pesta Bona Taon marga juga dijadikan sebagai ajang silaturahmi kekerabatan kumpulan marga-marga dan ajang mengumpulkan uang melalui tor-tor.

Pesta Bona Taon kerap kali menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Batak di tanah perantauan. Pesta Bona Taon ini merupakan kewajiban bagi setiap perkumpulan marga-marga disetiap awal tahun.

Tidak asingl lagi, kalau awal tahun sekitar bulan Januari, Februari, Maret, masyarakat Batak perantauan disibukkan dengan kegiatan pesta bona taon.
Seperti diutarakan Ketua Kumpulan Raja Manihuruk Boru, Bere/Ibebere se-Kota Jambi dan sekitarnya St R Manihuruk S Sos/br Damanik baru-baru ini kepada penulis misalnya.

Menurut Dia, Pesta Bona Taon merupakan kewajiban perkumpulan marga-marga di tanah rantau. “Ini sudah menjadi tradisi tahunan. Pesta Bona Taon ini juga merupakan ajang silaturahmi keluarga dalam kumpulan marga. Banyak hal yang didapat dari acara Pesta Bona Tahun ini. Selain sebagai hiburan, Pesta Bona Taon juga menjadi ajang merajut tali kasih antar sesama anggota kumpulan (punguan-red),”katanya.

Menurut R Manihuruk, Pesta Bona Taon Punguan Raja Manihuruk sendiri akan dilaksanakan di Gedung Serba Guna GKPS Kotabaru Jambi, Sabtu (26/1/08). Sekitar 120 kepala keluarga punguan raja Manihuruk akan bersuka cita pada pesta itu.

Sementara itu Ketua Punguan (Kumpulan) Marga Simbolon, Boru, Bere/ibebere, Albert Simbolon SH/boru Gultom kepada Batak Pos mengatakan, punguan marga di perantauan harus dipertahankan guna mempertahankan adat istiadat orang Batak.

Melalui punguan juga terbina hubungan kekeluargaan yang dilandasi aspek tolong menolong dalam suka maupun duka. Dalam punguan Simbolon yang berjumlah 350 kepala keluarga (KK), rasa sosial dalam peningkatan ekonomi anggotanya merupakan salah satu tujuannya.

“Tidak sulit mengumpulkan dana jutaan rupiah dari punguan jika punguan itu harmonis. Manfaat punguan adalah sebagai naungan untuk saling silaturahmi dan mempertahankan adat istiadat Batak,” ujar A Simbolon.

Menurut Simbolon, punguan marga dapat menjadikan organisasi punguan marga sebagai wadah saling berbagi informasi kehidupan keluarga serta mempertahankan adat istiadat.
Secara terpisah, Ketua Punguan Marga Purba Pak-pak/Boru/Panogolan, Sy S Purba Pak-pak menambahkan, Pesta Bona Taon marga-marga di tanah rantau merupakan budaya Batak yang harus dilestarikan.

“Kalau di kampung halaman, pesta ini jarang ada. Ini hanya banyak di tanah perantauan. Punguan marga mampu mempersatukan orang Batak di tanah rantau dari berbagai kampung asal usul di Sumatera Utara. Kumpulan marga, adalah aset budaya Batak yang perlu diteladani,”katanya.

Hal senada juga diakui Ketua Marga Panjaiatan, Boru, Bere/ibebere se Kota Jambi, Ir Bernhard Panjaitan MM. Kata dia, perkumpulan marga adalah tali kekeluargaan dalam kumpulan marga untuk saling Marsihaholongan (saling mengasihi). Sebagai orang perantau, punguan merupakan induk semang untuk mencari orang tua anggkat.

“Punguan marga Batak ini, merupakan organisasai marga yang sangat kuat. Ini merupakan ikatan kekeluargaan yang sangat solid dalam suasana duka maupun suka. Jadi punguan marga tidaklah abdol jika tidak mengadakan Pesta Bona Taon. Karena ini adalah wujud silaturahmi,”kata pencipta lagu ‘Holong” ini.

Rezeki Musiman

Disaat maraknya Pesta Bona Taon di Kota Jambi awal tahun ini. Group musisi batak dan tempat gedung pertemuan juga menampik rezeki yang lumayan. Order group musik Batak dan gedung pertemuan juga sangat padat dan nyaris habis.

Salah seorang anggota Musik Embas Group Jambi, kepada Batak Pos mengatakan, Pesta Bona Taon marga-marga, merupakan rezeki musiman di awal tahun. Bahkan Pesta Bona Taon juga menjadi ajang unjuk kemampuan olah vokal dan musik bagi Musisi Batak yang ada di Jambi.

Selain gropu musik Batak, tempat gedung pertemuan khusus orang Batak juga padat order. Dua tempat pertemuan orang Batak, gedung Sopo Godang HKBP Kotabaru Jambi dan Gedung Budi Mulia, Mayang Jambi menjadi incaran marga-marga untuk Pesta Bona Taon.

“Pesananan gedung Sopo Godang HKBP ini sudah padat. Bahkan hingga bulan Meret sudah padat, khususnya hari Jumat dan Sabtu. Dua hari itu merupakan hari favorit untuk Pesta Batak. Karena hari Jumat merupakan hari pendek kerja dan Sabtu hari libur,”kata Siregar, penjaga Kedai Kopi Sopo Godang HKBP.

Jadi tidak heran, kalau Pesta Bona Taon kumpulan marga-marga, merupakan ajang untuk mengumpulkan uang dari tor-tor (tarian). Memberikan sumbangan saat tor-tor, adalah tradisi orang Batak dalam menjaga gengsi. Asenk Lee Srgh

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama